Doa Berlindung dari Sirnanya Kenikmatan dan Kesehatan

Setiap Muslim dianjurkan untuk memperbanyak baca doa setiap hari.

Republika/Thoudy Badai
Orang tengah berdoa (ilustrasi).
Rep: Rossi Handayani Red: Erdy Nasrul

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Segala kenikmatan yang Allah Azza wa Jalla berikan kepada hambanya, tidak terhitung jumlahnya. Mulai dari bernapas, melihat, berjalan, makanan, dan banyak lagi. Manusia patut bersyukur atas hal tersebut. Tidak lupa pula untuk memanjatkan doa untuk berlindung dari sirnanya kenikmatan dan kesehatan.

Baca Juga


Abdullah bin`Umar radhiyallahu 'anhuma menyatakan bahwa salah satu di antara doa yang biasa dipanjatkan oleh Nabi ﷺ adalah:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ زَوَالِ نِعْمَتِكَ، وَتَحَوُّلِ عَافِيَتِكَ، وَفُجَاءَةِ نِقْمَتِكَ، وَجَمِيعِ سَخَطِكَ

Allaahumma inni a`udzu bika min zawaali ni`matik, wa tahawwuli `aafiyatik, wa fujaa-aati niqmatik, wa jamii`i sakhathik.”

(Ya Allah! Aku berlindung kepada Engkau dari hilangnya nikmat-Mu, sirnanya keselamatan dari-Mu, turunnya siksa dari-Mu secara tiba-tiba, dan dari seluruh jenis murka-Mu) (HR Muslim no 2739).

Dikutip dari buku Syarah Doa-Doa Pilihan Terbaik oleh Abdurrazzaq bin Abdulmuhsin al-Badr dengan penerjemah Muhammad Afif Naufaldi bin Ali, ini adalah salah satu doa agung lagi luas cakupan maknanya yang biasa dipanjatkan oleh Nabi kita Muhammad ﷺ, sebagaimana ia juga termasuk kumpulan isti`adzah yang biasa diucapkan oleh Rasulullah ﷺ.

Lihat halaman berikutnya >>

 

Pembahasan tentang isti`adzah amatlah mulia lagi luas meksipun ia termasuk bagian dari doa. Oleh karena itu, sebagian ulama telah menuliskan beberapa karya khusus yang menghimpun isti`adzah ala Nabi ﷺ ,dan sebagian lainnya mengkhususkan bab tertentu dalam kitab mereka untuk pembahasan ini. Isti`adzah yang valid periwayatannya dari Nabi Muhammad ﷺ amatlah banyak, dan seorang Muslim seharusnya menaruh perhatian khusus untuk mengetahui, mempelajari, dan rutin menggunakannya dalam doa, isti`adzah, dan munajatnya kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Asy-Syaukani Rahimahullah mengatakan:

“Rasulullah ﷺ berlindung dari hilangnya kenikmatan dari Allah karena ia tidaklah terjadi kecuali ketika kenikmatan tersebut tidak disyukuri dan tidak ditunaikan hak serta kewajibannya. Seperti misalnya ketika seorang yang dianugerahi nikmat malah bersikap kikir, enggan melaksanakan kewajiban terkait harta, seperti mensyukurinya, membantu orang lain, dan menunaikan hak-hak yang wajib diberikan.

Rasulullah ﷺ juga berlindung dari sirnanya keselamatan dari-Nya karena siapa saja yang dikaruniai keselamatan dari-Nya berarti ia telah mendapatkan kebaikan dunia dan Akhirat, dan sebaliknya, ketika keselamatan dari-Nya dicabut berarti ia telah tertimpa keburukan dunia dan Akhirat. Keselamatan dari-Nya adalah kunci kemaslahatan dunia dan Akhirat.

Rasulullah ﷺ juga berlindung dari turunnya siksa dari-Nya secara tiba-tiba; karena apabila Allah telah menghukum seorang hamba, berarti ia telah dilanda bala yang tidak akan mampu ia tolak, meskipun seluruh makhluk bersepakat untuk membantunya. Yang dimaksud dengan fujaa-ah adalah datangnya sesuatu secara tiba-tiba dan tanpa diketahui.

 

Rasulullah ﷺ juga berlindung dari seluruh jenis murka-Nya, karena jika Dia Subhanahu wa Ta'ala telah memurkai seseorang berarti ia telah celaka, terhina, dan merugi meskipun itu adalah level murka-Nya yang paling rendah atau disebabkan sesuatu yang paling ringan. Oleh karena itu, Rasulullah ﷺ memohon perlindungan dari seluruh jenis murka-Nya tanpa terkecuali.”

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler