Kanada dan Arab Saudi Sepakat Pulihkan Hubungan Diplomatik
Hubungan Kanada dan Saudi merenggang sejak 2018.
REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA -- Kanada dan Arab Saudi telah sepakat untuk memulihkan hubungan diplomatik secara penuh dan menunjuk duta besar baru pada Rabu (24/5/2023). Kesepakatan ini mengakhiri perselisihan yang merusak hubungan dan perdagangan sejak 2018.
Keputusan tersebut, menurut keterangan kedua negara, menyusul diskusi yang diadakan antara Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau dan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman (Mbs). Mereka bertemu dan membahas persoalan tersebut di sela-sela KTT Forum Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di Bangkok pada November tahun lalu.
"Keinginan kedua belah pihak untuk memulihkan hubungan diplomatik antara kedua negara atas dasar saling menghormati dan kepentingan bersama," kata pernyataan tersebut.
Pertikaian 2018 terjadi sebelum pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi akhir tahun itu, yang dikutuk oleh Kanada dan semua negara Barat. Kerenggangan dimulai ketika kedutaan Kanada di Riyadh menerbitkan tweet dalam bahasa Arab yang mendesak pembebasan segera aktivis hak-hak perempuan yang ditahan oleh Saudi.
Hal itu mendorong Riyadh untuk menarik duta besarnya dan melarang utusan itu kembali. Saudi pun memberlakukan larangan perdagangan baru.
"Langkah-langkah perdagangan hukuman akan dicabut," kata sumber pemerintah Kanada yang mengetahui perjanjian tersebut yang tidak berwenang untuk berbicara.
Saudi adalah pasar ekspor terbesar untuk Kanada di kawasan itu pada 2021. Menurut data resmi, total perdagangan mencapai 1,65 miliar dolar AS dengan impor sebesar 2,4 miliar dolar AS.
Hampir semua impor Kanada adalah minyak dan petrokimia. Lebih dari 80 persen ekspor ke Saudi adalah alat transportasi.
"Kursi kosong pada akhirnya tidak mendorong kepentingan kita ke depan, dan mereka tidak mendorong hal-hal seperti hak asasi manusia ke depan," tambah sumber itu.
Normalisasi terjadi ketika Mbs berusaha untuk menegaskan kembali Saudi sebagai kekuatan regional. "Arab Saudi sangat penting di kawasannya. Ini pemain penting. Masuk akal untuk memiliki duta besar kembali untuk menjaga saluran komunikasi tetap terbuka," kata mantan penasihat kebijakan luar negeri Trudeau dan profesor urusan internasional di University of Ottawa Roland Paris.
Kanada akan menunjuk Jean-Philippe Linteau sebagai duta besar yang baru di Riyadh. Menurut sumber tersebut, Menteri Luar Negeri Kanada Melanie Joly, negara itu perlu melakukan percakapan dengan pihak-pihak yang tidak selalu sejalan dalam segala hal. Tindakan itu diperlukan untuk menemukan solusi global untuk masalah global.