Mitra Pinasthika Setujui Bagikan Dividen Rp 135 per Saham

Dividen Rp 135 per saham berasal dari 89 persen laba bersih perusahaan 2022

dok istimewa
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perusahaan konsumer otomotif dan transportasi PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk menyetujui membagikan dividen final tunai tahun buku 2022 sebesar Rp 135 per lembar saham kepada para pemegang saham, dari penggunaan laba bersih perusahaan tahun buku 2022.
Red: Ichsan Emrald Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perusahaan konsumer otomotif dan transportasi PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk menyetujui membagikan dividen final tunai tahun buku 2022 sebesar Rp 135 per lembar saham kepada para pemegang saham, dari penggunaan laba bersih perusahaan tahun buku 2022.


Group Chief Executive Officer Mitra Pinasthika Mustika Suwito Mawarwati mengatakan dividen final tunai tahun buku 2022 sebesar Rp 135 per lembar saham merupakan 89 persen dari laba bersih perusahaan pada 2022 atau setara dengan dividend yield 11 persen terhadap harga saham perusahaan.

"Ini adalah bagian dari strategi perusahaan untuk menghargai para pemegang saham kami melalui kombinasi pertumbuhan bisnis yang kuat dan distribusi dividen," ujarnya dalam keterangan tulis, Kamis (25/5/2023).

Per Desember 2022, perusahaan membukukan laba bersih sebesar Rp 662 miliar atau naik 61 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Laba bersih berasal dari kontribusi pertumbuhan bisnis distribusi, ritel dan aftermarket, transportasi, multi-finance, dan capital gain terkait strategi divestasi 49,9997 persen saham pada bisnis transportasi (MPMRent).

Sebagai hasilnya, neraca keuangan menjadi kuat dengan posisi kas sebesar Rp 1,99 triliun yang memungkinkan perusahaan untuk mengapresiasi para pemegang saham melalui distribusi dividen yang konsisten.

"Kami sangat optimis bahwa hasil pendapatan yang positif pada kuartal I 2023 akan terus bertumbuh hingga akhir tahun," ucapnya.

Selain berfokus pada optimalisasi bisnis yang sudah ada, perusahaan berupaya mencari peluang merger dan akuisisi pada industri otomotif.

"Kami percaya bahwa investasi ini harus disertai dengan penilaian yang matang, memperhitungkan proposisi bisnis yang sehat, bersinergi dengan platform yang telah ada, dan dengan modal belanja yang ringan,” ucapnya.

Menurutnya secara keseluruhan ini sejalan dengan prioritas perusahaan dapat berinvestasi kembali dan tetap memberikan apresiasi kepada para pemegang saham pada masa mendatang.

Per kuartal I 2023, perusahaan mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 34 persen menjadi Rp 3,8 triliun dibandingkan periode yang sama 2022.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler