Program Mantapreneur Mandiri Taspen Pacu Semangat Hidup Para Pensiunan

Wayan pensiunan Polri bergabung dengan Mantapreuner untuk raih pendanaan usaha

dok istimewa
Perencanaan masa pensiun yang baik merupakan salah satu cara untuk menghilangkan kekhawatiran saat memasuki masa pensium atau masa senja. Satu diantaranya yakni program Wirausaha Mantapreneur dari Bank Mandiri Taspen.
Red: Ichsan Emrald Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perencanaan masa pensiun yang baik merupakan salah satu cara untuk menghilangkan kekhawatiran saat memasuki masa pensium atau masa senja. Satu diantaranya yakni program Wirausaha Mantapreneur dari Bank Mandiri Taspen. 


Adalah Wayan Sudiarta, seorang pensiunan Polri yang memilih mengikuti program Wirausaha Mandiri dengan usaha pembudidayaan Madu Kelancang dengan merek D’Best.

Wayan bercerita, keinginan berwirasaha sudah ada pada dirinya saat memasuki masa pensiun. Setahun sebelum pensiun, dia mendapat berbagai pelatihan dari instasi kepolisian tempatnya mengabdi.

“Sebelum pensiun dari kepolisian saya dapat pelatihan, saya diajak ke lokasi dikasih pilihan, ternak ayam, ternak lele, dan kebetulan saya pilihanya madu,” ujar Wayan dalam keterangannya, Ahad (28/5/2023).

Awalnya pria yang pensiun dengan pangkat terakhir Aiptu ini sempat gagal dalam memproduksi madu kelancang, namun itu tidak membuatnya menyerah hingga akhirnya bisa memproduksi madu kelancang dari satu koloni madu yang dia pelihara.

Setelah pensiun 2021, Wayan memantapkan dirinya terjun sebagai wirausahawan guna mengisi masa pensiunnya. Setelah mantap ingin membuka usaha madu kelancang, Wayan kemudian memutuskan untuk bergabung dengan wirausaha Mantappreneur di Bank Mandiri Taspen untuk meminjam modal usaha lebah kelancang.

“Awalnya saya mau pinjam Rp 100 juta, usaha madu ini, prosesnya sangat mudah,” ujarnya.

Uang yang dia pinjam digunakan untuk pengembangan usaha budidaya madu miliknya. Antara lain dengan untuk membeli koloni lebah yang tidak hanya didapat dari Bali tetapi juga dari berbagai daerah di Indonesia.

“Koloni-koloninya kita beli sampai ke Lampung, Kalimantan, dan Sulawesi. Di sana masing-masing punya jenis,” ujarnya.

Sejak berdiri 2021, usaha budi daya madu yang dikelola Wayan makin moncer, dalam sebulan dia behasil meraup omzet penjualan Rp 9 sampai 10 juta.

“Kalau dihitung, produksinya memang sulit, tergantung cuacanya ya, jadi kadang tidak menentu. Kalau penjualan dapat Rp 9 juta sampai Rp 10 juta dalam satu bulan,” ujar Wayan.

Madu Kelancang dengan merek D’Best produksinya sudah dalam bentuk kemasan lengkap dengan perijinan dan label halal dari MUI. Harga jualnya ada yang 120 ribu per kemasan botol ukuran 100 mililiter, dan yang 200 mililiter dijual Rp 120 ribu.

“Madunya itu sudah dikemas. dan sampai sekarang sudah ada izin yang lengkap dan ada label halal.” ujarnya.

Wayan sangat berterima kasih kepada Bank Mandiri Taspen, atas program wirausaha Mandiri yang dinilainya sangat bermanfaat bagi para pensiunan. Berkat bantuan Bank Mandiri Taspen, lanjutnya dia bisa mengembanka usaha budidaya madu miliknya.

“Saya ucapkan terima kasih. Saya mendapatkan pengalaman untuk mengembangkan usaha lewat pertemuan (wirausaha Mantapreneur Naik Kelas),” pungkasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler