Christian Adinata, Cedera Atlet dan Padatnya Jadwal Turnamen
Pemain tunggal putra Christian Adinata mengalami cedera di semifinal Malaysia Masters
Ditulis oleh Redaktur Republika.co.id, Bilal Ramadhan
REPUBLIKA.CO.ID, Dalam beberapa pekan terakhir, pemain muda tunggal putra Indonesia, Christian Adinata menunjukkan grafik permainan yang mengesankan. Pada ajang SEA Games 2023, Adinata menjadi pemain tunggal putra kedua Indonesia. Karena seharusnya pemain tunggal kedua ditempati Shesar Hiren Rhustavito yang masih menjalani perawatan akibat cedera.
Menjadi pemain tunggal putra kedua Indonesia, rupanya sangat dimanfaatkan dan dimaksimalkan Adinata. Kekalahan terhadap Jia Heng Jason The saat di laga semifinal beregu putra antara Indonesia melawan Singapura menjadi pembelajaran yang diingat oleh Adinata.
Ini terlihat saat Adinata tampil begitu meyakinkan di final beregu putra melawan Malaysia. Saat itu, tunggal pertama Chico Aura Dwi Wardoyo justru sedang menurun penampilannya dan mengakibatkan kekalahan di pihak Indonesia.
Saat melawan pemain tunggal kedua Malaysia, Lee Shun Yang, Adinata hanya membutuhkan dua gim saja untuk memberikan tambahan angka kemenangan untuk Indonesia. Tim beregu putra pun menang dan merebut medali emas dengan kedudukan 3-1 terhadap Malaysia. Karena kemenangan Adinata dan dua ganda Indonesia, pemain tunggal ketiga, Alwi Farhan pun tidak dimainkan.
“Saya lebih termotivasi setelah kemarin gagal sumbang poin. Berhasil sumbang poin, senang banget. Saya tidak mau mengecewakan teman-teman, tim dan masyarakat Indonesia,” kata Adinata saat itu.
Tampil sebagai pemain pengganti juga begitu dimaksimalkan di nomor perorangan tunggal putra. Adinata yang saat ini berperingkat 57 dunia ini mampu melangkah ke babak final. Dan yang lebih mengejutkan, Adinata mampu meraih medali emas setelah menyingkirkan seniornya sendiri di Pelatnas, Chico Aura Dwi Wardoyo yang menjadi unggulan pertama. Ini tentu berbeda hasilnya, jika Shesar Hiren Rhustavito tetap turun di SEA Games 2023, Adinata tentu hanya akan menjadi pemain cadangan di beregu putra dan tidak turun di nomor perseorangan.
Jadwal turnamen yang sangat padat, Adinata hanya memiliki istirahat selama beberapa hari sebelum terjun ke turnamen Malaysia Masters 2023 Super 500 yang dimulai 23-28 Mei ini. Tak hanya atlet yang berlaga di SEA Games 2023, atlet yang membela negaranya di Piala Sudirman 2023 juga hanya memiliki jeda 1-2 hari bagi yang tampil di final.
Cina yang menjuarai Piala Sudirman 2023 hanya menurunkan sejumlah kecil pemainnya di Malaysia Masters 2023 yang menjadi turnamen pembuka dalam perebutan poin ke Olimpiade Paris 2024. Tidak menurunkan para pemain topnya, Cina pun tidak meraih gelar juara di Malaysia Masters 2023 ini.
Pun dengan Adinata. Dia sudah tampil di hari pertama Malaysia Masters 2023 di babak kualifikasi. Dalam hari itu, dia juga harus berlaga sebanyak dua kali untuk lolos ke babak utama. Usai mengalahkan Soleh Aidil dari Malaysia di final kualifikasi, Adinata mengalami kram di kedua pahanya. Adinata juga terpaksa memakai kursi roda untuk keluar lapangan.
Berlaga di turnamen kelas Super 500 pertamanya, Adinata bermain sangat taktis. Dia juga lihai dalam memperlihatkan gerakan-gerakan tipuan di depan net seperti yang dimiliki seniornya yang saat ini berperingkat 2 dunia, Anthony Sinisuka Ginting.
Tanpa diduga, Adinata mengalahkan pemain-pemain berperingkat di atasnya. Di babak pertama, Adinata mengalahkan pemain Thailand berperingkat 27 dunia, Kantaphon Wangcaroen. Di babak kedua, Adinata mengalahkan pemain Denmark, Magnus Johannesen yang berperingkat 36 dunia.
Lolos ke babak perempat final tentu sudah menjadi prestasi tersendiri untuk Adinata. Namun kejutan tidak berhenti di sana. Adinata juga mampu mengalahkan lawannya yang merupakan mantan pemain peringkat 1 dunia dan juga pahlawan India dalam merebut Piala Thomas 2022, Srikanth Kidambi.
Di semifinal, Adinata akan melawan pemain India lainnya, HS Prannoy. Awal gim pertama, Adinata terlambat panas. Dia tertinggal 10 angka dengan 1-11 di paruh gim. Namun, mental pejuang Adinata muncul. Dia perlahan-lahan merangkak untuk mengejar ketertinggalan dan mampu menyamakan kedudukan dengan 15-15 dan 17-17.
Saat kedudukan 17-19 dengan keunggulan Prannoy, kaki Adinata salah mendarat. Dia pun terjatuh dan mengerang kesakitan hingga menangis. Adinata tak mampu melanjutkan pertandingan. Prannoy pun lolos ke final dan menjadi juara di Malaysia Masters 2023.
Cedera yang dialami Adinata, bukan kali pertama dialami atlet dengan padatnya musim kompetisi. Pada tur Eropa pada awal 2023 lalu, terjadi lima turnamen yang digelar tanpa jeda. Tur Eropa dimulai dengan German Open 2023 Super 300 yang digelar pada 7-12 Maret 2023. Kemudian diikuti All England 2023 Super 1000 pada 14-19 Maret 2023.
Tak berhenti di situ, turnamen dilanjutkan ke Swiss Open 2023 Super 300 pada 21-26 Maret 2023. Lalu Madrid Spain Masters 2023 Super 300 pada 28 Maret-2 April 2023. Terakhir turnamen bergilir ke Prancis yaitu Orleans Masters 2023 Super 300 pada 4-9 Maret 2023.
Lima turnamen digelar tanpa jeda secara beruntun membuahkan malapetaka bagi para atlet, khususnya Indonesia. Mohammad Ahsan cedera di semifinal dan sempat mampu menembus final All England 2023. Usai All England 2023, ada beberapa pemain yang cedera sehingga tidak diturunkan ke Swiss Open 2023 yaitu Chico Aura Dwi Wardoyo (tunggal putra), Apriyani Rahayu (ganda putri) dan Rinov Rivaldy (ganda campuran).
Tak berhenti di situ. Usai menjuarai Spain Masters 2023, Gregoria Mariska Tunjung juga tidak melanjutkan untuk berlaga di Orleans Masters 2023. Selama Spain Masters 2023, Gregoria kerap mengeluhkan kesakitan di pinggang dan paha belakang kanan. Untuk menghindari cedera yang semakin serius, usai Spain Madrid Masters 2023, Gregoria dipulangkan untuk beristirahat dan menjalani perawatan.
Setelah tur Eropa yang melelahkan, kini tur Asia juga tak kalah melelahkan. Jadwal yang padat menyebabkan lima turnamen juga digelar secara beruntun dan tanpa jeda. Tur Asia dimulai dengan Malaysia Masters 2023 Super 500 yang juga menjadi pembuka dalam perebutan poin ke Olimpiade Paris 2024 atau race to Olympics digelar pada 23-28 Mei 2023. Jeda sehari dari partai final, kemudian berlangsung Thailand Open 2023 Super 500 pada 30 Mei-4 Juni 2023. Setelah itu, turnamen bergilir ke Singapore Open 2023 Super 750 pada 6-11 Juni 2023.
Indonesia menjadi persinggahan berikutnya dengan turnamen Indonesia Open 2023 Super 1000 pada 13-18 Juni 2023. Dan diakhiri dengan Cina Taipei Open 2023 Super 300 pada 20-25 Juni 2023.
Padatnya jadwal pertandingan juga akan terjadi selama Oktober-November 2023 mendatang. Karena delapan turnamen akan digelar secara beruntun dan hanya jeda sehari. Sungguh melelahkan. Selama dua bulan itu pun turnamen yang digelar dari sekelas Super 300 hingga Super 750. Turnamen pun cukup prestisius, di antaranya Denmark Open 2023, French Open 2023 dan China Masters 2023 yang semuanya kelas Super 750.
Perebutan poin untuk Olimpiade 2024 diketahui dimulai pada 1 Mei 2023 hingga 28 April 2024. Turnamen-turnamen selepas Malaysia Masters 2023 akan sangat berarti untuk seluruh atlet yang ingin lolos ke Olimpiade Paris 2024. Dengan padatnya jadwal turnamen, tentu akan menjadi ‘buah simalakama’ untuk para atlet. Diikuti semuanya dan meraih poin sebanyak-banyaknya dengan risiko cedera atau memilah-pilah turnamen untuk mencegah cedera, tapi tentunya poin tidak sebanyak yang didapatkan atlet lainnya.
Maka dari itu, tiap atlet dan negara, harus memiliki strategi yang baik, yang mampu mengakomodasi kebutuhan atlet dalam meraup poin, namun tetap harus melihat kondisi atletnya. Jangan sampai atlet dikerahkan secara maksimal namun cedera dan justru tak bisa mengikuti olimpiade yang menjadi impian tiap atlet. Apalagi dengan maksimal tiap negara hanya maksimal mengirimkan dua wakilnya di tiap nomor, akan menimbulkan persaingan atlet, tidak hanya antar negara, namun juga antar atlet sesama negara sendiri.
Di Indonesia, persaingan ketat ini akan terlihat di ganda putra, dibandingkan sektor lain. Karena Indonesia saat ini memiliki enam pasang yang memiliki kualitas hampir setara. Ada Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (1), Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan (6), Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin (9), Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri (13), Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo (18) dan Pramudya Kusumawardhana/Yeremia Erich Yoche Rambitan (32).
Dengan mengacu hasil Malaysia Masters 2023, tentu saat ini posisi teratas raihan poin tertinggi ada di Leo/Daniel yang menjadi semifinalis. Diikuti pasangan senior Hendra/Ahsan sebagai perempat finalis.
Sedangkan di tunggal putra, Adinata yang meraih poin tertinggi sebagai semifinalis. Namun dengan cederanya yang tidak ringan, kemungkinan Adinata tidak akan mengikuti banyak turnamen dalam dua bulan ini, termasuk Indonesia Open 2023.
Semoga kejadian cedera Adinata menjadi yang terakhir untuk atlet Indonesia.