Media China Sejak Pekan Lalu Sebut BYD Berencana Bangun Pabrik Mobil Listrik di Indonesia
Indonesia berharap memiliki ekosistem kendaraan listrik yang lengkap.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan berharap Indonesia bisa segera mengantongi investasi dari produsen mobil listrik asal China, BYD.
"Per hari ini kita punya Wuling dengan Hyundai. Menyusul kita akan dapat mungkin BYD. Kita mungkin harap lagi yang lain karena kita punya semua elemen untuk ini (ekosistem kendaraan listrik)," kata Luhut dalam China (Sichuan)-Indonesia Economic and Trade Conference, di Jakarta, Senin (29/5/2023) malam.
Minat BYD untuk menanamkan investasi di Indonesia diungkap oleh media China, CarNewsChina.com edisi Senin (22/5/2023). Dalam berita dengan judul BYD berencana membangun pabrik di Prancis, Jerman dan Spanyol, dalam tubuh beritanya menyebut nama Indonesia.
Dalam berita itu disebut, BYD juga baru-baru ini memperluas bukan negara baru di mana mereka menjual mobil tetapi juga menambah pabrik baru di seluruh dunia. Pada bulan Maret, BYD meletakkan batu pertama untuk pabrik baru mereka di Thailand, yang akan mulai beroperasi pada tahun 2024, mengumumkan pabrik baru di Vietnam, dan membahas hal yang sama dengan Filipina dan Indonesia.
Pada Kamis (25/5/2023), Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) menandatangani nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) dengan pabrikan mobil listrik asal China BYD, di Shenzen, China, untuk menjajaki potensi investasi dalam pengembangan mobil listrik.
Penandatanganan MoU dilaksanakan oleh Deputi Koordinator Bidang Transportasi dan Infrastruktur Kemenko Marves Rachmat Kaimuddin dan General Manager BYD Divisi Penjualan Mobil Asia Pasifik Liu Xueliang. Penandatanganan MoU disaksikan langsung Menko Luhut serta pimpinan dan CEO BYD Wang Chuanfu di kantor pusat BYD di Kota Shenzhen, China.