Pos Indonesia Catat Laba Terbesar Sepanjang Sejarah Perseroan di 2022

dalam RUPS Pos Indonesia sebut laba konsolidasian capai Rp 637,04 miliar

Istimewa
PT Pos Indonesia. PT Pos Indonesia (Persero) mencatatkan laba terbesar sepanjang sejarah berdirinya
Red: Ichsan Emrald Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pos Indonesia (Persero) mencatatkan laba terbesar sepanjang sejarah berdirinya. Capaian tersebut terlihat pada laporan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Persetujuan dan Pengesahan Laporan Tahunan Tahun buku 2022 PT Pos Indonesia (Persero). 


Pada RUPS yang di hadiri para Direksi dan Komisaris PT Pos Indonesia (Persero) tersebut telah menghasilkan keputusan tentang Pokok-pokok Laporan Keuangan, yaitu Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian PT Pos Indonesia (Persero) untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2022 ditutup dengan total aset sebesar Rp 11.149.090.897.536, total liabilitas Rp 4.199.517.844.739, dan ekuitas sebesar Rp 6.949.573.052.797.

Selain itu, RUPS ini juga melaporkan laba (rugi) konsolidasian, yakni Laba Setelah Pajak Konsolidasian PT Pos Indonesia (Persero) untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2022 sebesar Rp 637.046.312.709.

Dalam RUPS juga telah menghasilkan keputusan rapat berupa penetapan penggunaan Laba Bersih Atribusi Pemilik Entitas Induk Perseroan Tahun Buku 2022 sebesar Rp 650.369.436.698, seluruhnya sebagai cadangan.

Corporate Secretary PT Pos Indonesia Tata Sugiarta menyatakan dari hasil tersebut terlihat bahwa laba bersih yang dihasilkan oleh PT Pos Indonesia (Persero) tahun Buku 2022 merupakan laba terbesar sepanjang sejarah berdirinya PT Pos Indonesia (Persero). Hal ini merupakan prestasi tersendiri yang harus tetap dipertahankan dan menjadi tantangan PT Pos Indonesia (Persero) untuk dapat terus meningkatkan kinerja. 

Sebagai catatan kenaikan aset sebesar 15,1 persen atau sebesar Rp 1,28 triliun dipengaruhi oleh penetapan kembali nilai aset properti investasi sedangkan Liabilitas meningkat sebesar 2,5 persen dipengaruhi oleh kenaikan perhitungan aktuaris 2022 sebesar Rp 349 miliar. "Sementara EBITDA mengalami peningkatan sebesar 12 persen dibandingkan tahun 2021 dipengaruhi oleh kenaikan laba operasi,” ungkap Tata dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Sabtu (2/6/2023). 

Adapun hasil keputusan RUPS ini sudah dilakukan audit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Retno, Palilingan dan Rekan, sebagaimana dimuat dalam laporannya Nomor: 00105/2.1133/AU.1/05/0259-3/1/II/2023 pada 22 Februari 2023 dengan opini “wajar, dalam semua hal yang material.”

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler