PAN Pastikan Hanya Mau Bergabung ke Koalisi yang Usung Erick Thohir Sebagai Cawapres

PAN nantinya tinggal memilih mendukung capres Ganjar atau Prabowo.

ANTARAFOTO/Maulana Surya
Ketua Umum PSSI Erick Thohir (kiri) meninjau berbagai fasilitas di Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah, Ahad (4/6/2023). Peninjauan tersebut untuk memastikan kesiapan Stadion Manahan Solo yang akan menjadi lokasi pertandingan babak kualifikasi sepak bola Piala Asia AFC U-23 2024 pada 4-12 September 2023.
Rep: Febryan A Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto menegaskan, partainya hanya akan mendukung calon presiden (capres) yang mau berpasangan dengan Erick Thohir. Partainya kini menanti, apakah capres PDIP Ganjar Pranowo atau capres Partai Gerindra Prabowo Subianto yang mau meminang Erick sebagai cawapres. 

Baca Juga


"Yang penting Erick-nya diambil. Kalau Prabowo ambil Erick, kita ke Prabowo. Kalau Ganjar ambil Erick, kita ke Ganjar. Gitu aja," kata Yandri dalam acara rilis hasil survei Indikator Politik Indonesia secara daring, Ahad (4/6/2023). 

Hal itu disampaikan Yandri untuk merespons politisi senior PDIP Aria Bima yang menyebut PAN tidak mau kalah dalam gelaran pilpres untuk yang ketiga kalinya. "Kalau tidak mau kalah yang ketiga kalinya, ya ikut yang nomor 3 (partai nomor urut 3, PDIP)," kata Aria dalam kesempatan sama. 

PAN memang sudah dua kali mengusung Prabowo Subianto sebagai capres, yakni pada Pilpres 2014 dan 2019. Prabowo selalu kalah dengan kader PDIP bernama Joko Widodo. 

Aria Bima mengatakan, PDIP sudah mengetahui dan memahami bahwa PAN berkomitmen mengusung Erick Thohir sebagai cawapres. Namun, kata Aria, pasangan Ganjar-Erick belum terwujud karena PAN "masih menunggu waktu". 

"Untuk Ganjar Pranowo dan Pak Erick Thohir yang diusung PAN, prinsipnya PDIP juga mengakomodasi sekali. Tinggal nanti bagaimana meyakinkan partai-partai pengusung," ujar Aria. 

Menurut Yandri, tingginya elektabilitas Erick Thohir sebagai cawapres harus dijadikan pertimbangan oleh Ganjar maupun Prabowo dalam menentukan cawapres. Dalam survei nasional yang digelar Indikator Politik Indonesia pada 26-30 Mei 2023, elektabilitas Erick memang mengungguli 17 nama cawapres lainnya. 

Ketua Umum PSSI itu menduduki posisi pertama dengan tingkat keterpilihan 15,5 persen. Padahal, dalam survei Indikator Politik Indonesia pada awal Mei, Erick berada di urutan ketiga. 

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi mengatakan, peningkatan elektabilitas Erick Thohir ini berkaitan erat dengan kepemimpinannya di PSSI yang dinilai memuaskan. Berkorelasi pula dengan penilaian publik bahwa Erick berperan besar di balik keberhasilan Timnas Sepak Bola Indonesia U-22 meraih medali emas SEA Games 2023 pada 16 Mei lalu. 

"Artinya, efek bola ini cukup menjelaskan mengapa elektabilitas Erick Thohir sebagai cawapres meningkat tajam. Tentu tidak semata-mata mata bola (karena) beliau kan multitasking sebagai menteri BUMN, pernah menjadi Ketua Asian Games dan lain-lain. Tetapi dari data yang tersedia sekarang, penjelasannya ya bola," kata Burhanuddin. 

Survei nasional Indikator Politik Indonesia ini melibatkan 1.230 responden dari seluruh Indonesia. Responden dipilih dengan metode random digit dialing (RDD) atau pembangkitan nomor telepon secara acak. Wawancara dilakukan via telepon. Margin of error survei ini kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler