Effendi Gazali: Orang Masih Menanti Isyarat Dukungan Jokowi ke Siapa di Pilpres 2024

Berdasarkan survei, suara pemilih Jokowi terbagi berimbang ke Prabowo dan Ganjar.

AP Photo/Achmad Ibrahim
Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hingga kini, Jokowi belum memberikan kepastian akan mendukung capres mana di Pilpres 2024. (ilustrasi)
Rep: Fauziah Mursid Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar Komunikasi Politik Effendi Gazali menilai sebagian orang masih ingin melihat isyarat dukungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Pemilihan Presiden 2024. Hal ini mengacu pada temuan survei Indikator Politik Indonesia terkait kepuasan terhadap kinerja Presiden dan juga preferensi pemilih dari kelompok puas terhadap Jokowi mapun pemilih Jokowi-Ma 'ruf pada 2019 yang dirilis Ahad (4/6/2023) kemarin.

Baca Juga


Berdasarkan survei suara pemilih Jokowi-Ma'ruf maupun pihak yang puas terhada Jokowi, terbagi hampir berimbang memilih antara Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.

"Pada sisi lain pada kepuasan ke Pak Jokowi maupun hasil pemilu 2019 lalu, kita masih ingin melihat isyarat Pak Jokowi, walaupun tentunya isyarat itu lebih kepada hal-hal yang tidak langsung disampaikan," ujar Effendi dikutip dari Youtube Indikator Politik, Senin (5/6/2023).

Namun demikian, Effendi menilai yang dinantikan para pemilihnya lebih ke isyarat-isyarat tersirat mulai dari cara maupun sikap Jokowi menilai salah satu calon.

"Isyarat-isyarat yang sifatnya senyumnya ataupun ini barangkali tidak mengeluh ketiga ada baliho-baliho (yang menyandingkan dengan Jokowi) ini isyarat juga, atau no comment juga isyarat," ujar Effendi.

Effendi juga meyakini, sebagian pihak akan terus melanjutkan diskusi tentang Presiden Jokowi yang cawe cawe di Pilpres. Apalagi, hal ini juga sudah disinggung mantan Gubernur DKI Jakarta itu beberapa waktu sebelumnya.

"Cawe-cawe atau tidak, memasang dua kaki atau tidak, karena apa? ternyata baik dalam konteks Pemilu sebelumnya atau kepuasan terhadap kinerja Pak Jokowi saat ini, itu masih terbagi pada dua orang itu (Ganjar dan Prabowo) dan cenderung lebih dinikmati oleh Bapak Prabowo pada hari ini," ujarnya.

Namun demikian, dia berharap preferensi politik Jokowi ini tidak sampai berpengaruh hingga pasangan calon presiden maupun cawapres ini telah resmi didaftarkan di Komisi Pemilihan Umum (KPU). Dia juga berharap dukungan itu tidak menyalahi batasan sebagai kepala negara.

"Sampai nanti ada calon presiden atau calon wakil presiden yang sudah didaftarkan, presiden petahana biasanya itu langsung menggunakan haknya untuk mendukung kampanye secara sah, asal tidak di luar waktu kampanye, asal tidak menggunakan fasilitas negara," ujarnya.

Dalam survei diketahui suara elektabilitas Ganjar dan Prabowo relatif berimbang pada kelompok warga yang puas atas kinerja Presiden Jokowi yakni 39,2 persen untuk Ganjar dan 37,6 persen untuk Prabowo. Sedangkan di suara kurang atau tidak puas juga Prabowo dipilih masyarakat tertinggi dengan 40,4 persen.

Survei Indikator Politik ini dilakukan pada rentang 26-30 Mei 2023 dengan metode telepon secara acak ke 1.230 respon. Margin of error survei diperkirakan 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

 

Ke mana Jokowi berlabuh? - (Republika/berbagai sumber)

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler