Tiga Orang Hilang Akibat Hujan Badai dan Banjir di Jepang
Hujan lebat juga menyebabkan kerusakan yang meluas di wilayah Tokyo.
REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Petugas penyelamat di Jepang pada Senin (5/6/2023) masih mencari tiga orang yang dinyatakan hilang di dekat sungai yang meluap akibat hujan lebat, yang disertai badai pada akhir pekan lalu. Hujan lebat yang menyebabkan banjir dan sungai meluap ini telah membuat seorang warga tewas, beberapa masih hilang dan puluhan lainnya terluka.
Seorang pria berusia 60-an tahun yang ditarik dari mobilnya yang terendam banjir pada Jumat (2/6/2023) lalu di pusat Kota Toyohashi dinyatakan meninggal pada akhir pekan ini. Sementara itu, di Prefektur Wakayama, seorang wanita terlihat terseret ke arus sungai yang meluap ketika sedang mengemudikan mobil.
Dilaporkan juga seorang pria yang lebih tua, ketika pergi kemudian berusaha untuk memeriksa seorang teman di lingkungan tinggalnya yang berada di tepi sungai, diyakini juga telah terseret arus. Tim penyelamat saat ini sedang berusaha mencari seseorang yang tinggal di samping sungai yang meluap dan hilang di prefektur tengah Shizuoka.
Pada Senin, warga mulai melakukan pembersihan di beberapa bagian Kota Iwata, Shizuoka, yang dilanda banjir, yang menyebabkan tanggul sungai jebol dan puluhan rumah terendam banjir. Warga, dibantu oleh para sukarelawan, menyekop lumpur yang masuk ke dalam rumah mereka, membersihkan lantai dan mengeluarkan perabotan yang berlumuran lumpur.
Hujan lebat juga menyebabkan kerusakan yang meluas di wilayah Tokyo. Di Kota Toride, Prefektur Ibaraki, timur laut Tokyo, lebih dari 600 rumah terendam banjir, dan 85 warga dievakuasi dengan selamat menggunakan perahu, demikian dilaporkan media setempat.
Hujan lebat yang turun di pulau-pulau utama Jepang akhir pekan lalu diperparah oleh badai tropis Mawar, yang merupakan topan super ketika menghantam Guam pada bulan Mei.
Badan Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Jepang mengatakan pada Senin bahwa selain satu orang tewas dan tiga orang hilang, lebih dari 40 orang terluka akibat hujan, banjir, dan angin kencang. Sepuluh orang dari mereka yang terluka berada di pulau selatan Okinawa pada awal badai.