Indikator: Demokrat Jangan Salah Diagnosa Penyebab Turunnya Elektabilitas Anies
Massa pendukung partai di Koalisi Perubahan belum solid dukung Anies Baswedan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Peneliti Indikator Politik Indonesia, Bawono Kumoro, mengatakan desakan Partai Demokrat agar Anies Baswedan segera mendeklarasikan cawapres pada Juni 2023, berpotensi mengganggu soliditas Koalisi Perubahan (PKS-Demokrat-Nasdem).
Analisis ini disampaikan Bawono terkait pernyataan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat, Andi Arief, mengusulkan agar calon wakil presiden (cawapres) untuk Anies Rasyid Baswedan diumumkan pada Juni ini. Sebab, ia melihat adanya penurunan elektabilitas Anies dalam beberapa hasil survei.
“Apakah tren penurunan elektabilitas Anies Baswedan dikarenakan belum ada kepastian soal bakal cawapres pendamping? sangat mungkin bukan karena itu,” kata Bawono, Selasa (6/6/2023).
Bawono justru melihat kerja-kerja politik dari partai pendukung Anies yang juga harus semakin digiatkan. “Agar para pemilih atau konstituen dari partai-partai pendukung lebih solid dalam memberikan dukungan terhadap Anies Baswedan sehingga tidak mengalami split ticket voting,” ungkap mantan peneliti Habibie Center ini.
Dipaparkannya, data survei menunjukkan para pemilih atau konstituen dari partai-partai di koalisi perubahan belum solid menjatuhkan pilihan terhadap Anies. Tidak terkecuali Partai Demokrat.
Data survei nasional Indikator Politik periode 26 - 30 Mei 2023 menunjukkan pemilih atau konstituen dari Partai Demokrat menjatuhkan pilihan capres terhadap Anies Baswedan masih sekitar 40 persen saja. “Jangan sampai koalisi perubahan ini salah melakukan identifikasi masalah, ibarat rasa gatal di kepala tetapi justru tangan digaruk,” ungkap Bawono.