Prancis tak Sambut Rencana NATO Buka Kantor Penghubung di Jepang
PM Jepang menegaskan negaranya tidak akan menjadi anggota atau semi anggota NATO.
REPUBLIKA.CO.ID, PARIS – Pemerintah Prancis tak menyambut rencana Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO) membuka kantor penghubung di Jepang. Paris menilai, NATO seharusnya fokus pada cakupan wilayahnya saja.
“NATO (singkatan dari) Atlantik Utara, dan pasal V dan pasal VI (dalam undang-undangnya) dengan jelas membatasi ruang lingkup ke Atlantik Utara,” kata seorang pejabat Prancis yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, Selasa (6/6/2023), dilaporkan France24.
“Tidak ada kantor penghubung NATO di negara mana pun di kawasan ini. Jika NATO membutuhkan kesadaran situasional di kawasan itu, ia dapat menggunakan kedutaan yang ditunjuk sebagai titik kontak,” tambah pejabat Prancis tersebut.
Presiden Prancis Emmanuel Macron juga telah menyatakan keberatan dengan gagasan pembukaan kantor penghubung NATO di Asia. Dalam sebuah konferensi pekan lalu, dia memperingatkan, memperluas geografi NATO akan menjadi kesalahan besar.
Pekan lalu, Sektretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg secara implisit mendorong adanya pembukaan kantor penghubung di Asia. “Apa yang terjadi di Asia penting bagi Eropa dan apa yang terjadi di Eropa penting bagi Asia, dan oleh karena itu semakin penting bahwa sekutu NATO memperkuat kemitraan kami dengan mitra Indo Pasifik kami,” ujarnya.
Bulan lalu Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan, negaranya tidak memiliki rencana untuk menjadi anggota atau semi-anggota dari NATO. Namun, dia mengakui rencana NATO membuka kantor penghubung di Jepang.
Meski mengetahui adanya rencana pembukaan kantor NATO di Jepang, Kishida belum memiliki informasi detail mengenai hal tersebut. “Saya tidak mengetahui keputusan apa pun yang dibuat NATO mengenai pendirian kantor tersebut,” ujar Kishida saat berbicara di parlemen Jepang, 24 Mei 2023 lalu.
Awal Mei lalu, Duta Besar Jepang untuk Amerika Serikat (AS), Koji Tomita, mengatakan NATO berencana membuka kantor penghubung di Tokyo. Menurut Tomita, kantor pertama NATO di Asia itu nantinya akan memfasilitasi konsultasi di kawasan tersebut.
Cina dan Rusia menjadi dua negara yang vokal menentang rencana pembukaan kantor penghubung NATO di kawasan Asia. “Niat NATO untuk membuka kantor di ibu kota Jepang adalah bukti lain dari ambisi global aliansi serta rencana untuk secara serius bercokol di Asia Pasifik, untuk menyebarkan format NATO-sentris dengan muatan anti-Rusia dan anti-Cina,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova dalam pengarahan pers 10 Mei 2023 lalu, dikutip laman kantor berita Rusia, TASS.
Zakharova pun memperingatkan secara tersirat tentang efek negatif dari masuknya NATO ke kawasan Asia Pasifik. “Kami yakin bahwa kemajuan NATO di Asia akan mengarah pada militerisasi kawasan ini dan penumpukan kebuntuan blok tersebut,” ucapnya.