Ada Aroma Perebutan Kekuasaan di Balik Pemecatan Legenda Paolo Maldini di AC Milan

Maldini telah menghabiskan seluruh kariernya bersama Milan.

EPA-EFE/RICCARDO ANTIMIANI
Mantan Direktur Area Teknis Milan, Paolo Maldini.
Rep: Rahmat Fajar Red: Gilang Akbar Prambadi

REPUBLIKA.CO.ID, SAN SIRO -- Paolo Maldini dipecat dari jabatannya sebagai direktur teknis AC Milan. Keputusan ini mengejutkan banyak pihak setelah melihat kinerja keduanya yang luar biasa bersama Rossoneri.

Baca Juga


Mengapa Milan memecat keduanya? Dilansir dari Goal International, Rabu (7/6/2023), perubahan besar sedang dilakukan oleh Milan. Keputusan tersebut diambil setelah digelar pertemuan antara direktur dan pemilik klub Gerry Cardinale pada Senin (5/6/2023) kemarin.

Diskusi dalam pertemuan tersebut dilaporkan berlangsung singkat dan memutuskan Maldini dan Massara dipecat. Maldini dan Ricky Massara bertanggung jawab atas transfer dan negoisasi kontrak. Namun ada perdebatan mengenai strategi perekrutan dan investasi pemain baru sehingga menyebabkan ada masalah.

CEO AC Milan, Giorgio Furlani mengambil peran utama selama pembicaraan kontrak baru Rafael Leao dan pemain asal Portugal tersebut kini. Adapun mengenai kepergian Maldini dan Massara lebih disebabkan oleh perebutan kekuasaan di tubuh klub.

Masalah di departemen tempat Maldini dan Massara bekerja memang bergejolak sejak 2019 ketika Furlani dan mantan kepala eksekutif Milan Ivan Gazidis mencoba membujuk Ralf Rangnick menjadi pelatih baru. Namun Maldini dan mantan CEO Zvonimir Boban saat itu menolak yang menyebabkan Boban meninggalkan klub.

Maldini telah menghabiskan seluruh kariernya bersama Milan baik sebagai pemain dan direktur. Keputusan klub memecat Maldini jelas membuat banyak penggemar kecewa. Setelah kepergian mereka, Furlani akan mengambil tanggung jawab besar besama ketua pencari bakat Geoffrey Moncada. Sementara Igli Tare dapat didatangkan dari Lazio karena tak akan memperpanjang kontraknya sebagai direktur olahraga di klub tersebut.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler