Kementan: Penas Tani Jaga Ketahanan Pangan di Tengah Ancaman Krisis
Sekitar 40 ribu petani dan nelayan se-Indonesia akan menghadiri Penas Tani.
REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Kementerian Pertanian (Kementan) mengatakan Pekan Nasional Petani dan Nelayan Indonesia (Penas Tani) XVI yang berlangsung di Padang, Sumatera Barat, 10-15 Juni 2023 merupakan bagian strategis dan upaya konsolidasi bersama menjaga ketahanan pangan nasional di tengah ancaman krisis pangan.
"Termasuk pula dampak dari fenomena iklim El Nino yang berpotensi memberikan ancaman kekeringan yang cukup parah terhadap pertanian," kata Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan Kuntoro Boga Andri melalui keterangan tertulis yang diterima, di Padang, Kamis (8/6/2023).
Selain iklim yang cukup ekstrem, kata dia, ketegangan politik di berbagai belahan dunia juga turut memberi tantangan terhadap pembangunan sektor pertanian dan ketahanan pangan negara.
Oleh karena itu, kegiatan tersebut diharapkan dapat menjawab berbagai tantangan yang tengah dihadapi sektor pangan Indonesia termasuk di Sumbar sebagai tuan rumah penyelenggara kegiatan. "Momentum Penas Tani sangat penting untuk menyatukan visi dan pandangan seluruh masyarakat serta pemangku kebijakan dalam menghadapi berbagai tantangan ke depan," ujarnya.
Secara umum, salah satu kegiatan yang akan diselenggarakan ialah pameran pembangunan pertanian. Kementan sendiri akan ikut berpartisipasi dengan menyajikan berbagai program yang mengusung tema "Mitigasi, Adaptasi dan Dampak Perubahan Iklim".
Lebih lanjut, pameran tersebut akan menampilkan langkah-langkah Kementan dalam menghadapi perubahan iklim ekstrem serta penataan produk berbagai macam komoditas pertanian yang dikemas secara baik.
Terkait angka kunjungan, ia memperkirakan sekitar 40 ribu petani dan nelayan se-Indonesia akan menghadiri kegiatan yang dipusatkan di kawasan Lanud Sutan Sjahrir Padang, Sumatera Barat tersebut. "Diperkirakan peserta mencapai 40 ribu orang. Nanti juga termasuk gubernur, bupati, dan wali kota," kata dia.
Agenda nasional tersebut pada dasarnya merupakan forum pertemuan yang sudah berlangsung sejak 1971, dan menjadi bagian strategis dalam upaya membangun kesepahaman di antara berbagai pemangku kepentingan sektor pertanian maupun perikanan.