Hadiri Halal Bihalal PKS di Bogor, Anies Tekankan Penanganan Kemiskinan
Anies menyoroti persoalan lain yang bisa muncul dari masalah kemiskinan.
REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Bakal calon presiden (capres) dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan, menyoroti sejumlah hal saat menghadiri acara Halal Bihalal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Bogor, Ahad (11/6/2023). Salah satunya terkait kemiskinan.
Menurut Anies, kemiskinan masih menjadi salah satu masalah besar di Indonesia. Ia mengatakan, persoalan kemiskinan ini mesti menjadi perhatian utama. Pasalnya, kata dia, ada persoalan lain yang bisa muncul akibat dari kemiskinan ini.
“Efek dari ini adalah satu atau dua generasi ke depan kita akan bisa mengalami penurunan kualitas manusia. Karena dari kemiskinan itu kualitas kesehatan lebih turun, (persoalan) gizi, stunting, dan lain-lain,” kata Anies, saat acara Halal Bihalal yang digelar di GOR Pajajaran, Kota Bogor, Jawa Barat, itu.
Selain kemiskinan, Anies juga menyoroti soal lapangan pekerjaan. Ia ingin warga yang sudah menjalani pendidikan bisa mendapatkan kesempatan untuk bekerja.
Masyarakat yang ingin mengembangkan usaha, khususnya usaha mikro dan kecil, juga menjadi sorotan. Anies menekankan soal akses permodalan. Di mana ia berharap pelaku usaha mendapatkan kesetaraan kesempatan dalam mengakses permodalan.
Dalam kesempatan itu, Anies pun berharap pertumbuhan ekonomi dapat merata dan dampaknya dirasakan oleh masyarakat. “Masyarakat yang merasakan pertumbuhan itu bukan saja di angka statistik, tapi juga di dalam kehidupan perekonomian keluarganya,” kata Anies.
Anies menyoroti sejumlah persoalan tersebut dalam kerangka untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. “Jadi, aspek keadilan yang kita bicarakan adalah aspek yang diwujudkan ke dalam kebijakan-kebijakan yang punya dampak konkret ke masyarakat,” ujarnya.
Menurut Anies, pemilihan umum (pemilu) 2024 merupakan jalan untuk mendorong keadilan sosial itu, yang mesti diterapkan di berbagai aspek. Hal itu disebut akan diupayakan oleh Koalisi Perubahan untuk Persatuan, yang berisikan PKS, Partai Nasdem dan Demokrat.
“Jadi, yang sekarang sedang kita ikhtiarkan sama-sama adalah yang sudah menjadi nama partai ini (PKS). Kita ingin agar kalimat keadilan sosial bagi rakyat seluruh Indonesia bukan sekadar dibacakan dalam upacara-upacara, tapi dilaksanakan dalam keseharian penyusunan program pemerintah,” kata Anies.