Anak Kelas 4 SD Banyak yang Sudah Menstruasi, Apa Penyebabnya?
Selain konten pornografi, junk foof juga bisa menyebabkan pubertas dini.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Era digital memudahkan anak mengakses berbagai konten, baik positif maupun negatif termasuk konten pornografi. Waspadalah, konten negatif ternyata bisa memicu pubertas dini.
Dokter spesialis kebidanan dan kandungan konsultan fertilitas, endokrinologi dan reproduksi yang berpraktik di RS Pondok Indah IVF Centre, Dr dr Muharam Natadisastra, SpOG, SubspFER mengatakn penyebab anak mengalami pubertas dini adalah stimulasi dari audio visualnya, yang merangsang cara pandang atau perspektif anak.
"Di internet, anak-anak bebas menonton tayangan. Dengan adanya konten-konten yang mematangkan perilaku seksualnya kemudian merangsang haid jadi lebih cepat," ujarnya dalam acara diskusi media dengan tema gangguan hormon pada perempuan, Senin (12/6/2023).
Menurut dr Muharram, konten ini merangsang dari sistem hormonalnya. Penyebab lain anak alami pubertas dini karena faktor makanan yang berprotein tinggi juga gula seperti junk food. Hal ini juga memicu obesitas, sehingga anak nampak lebih tua dari usianya.
Saat ini, banyak anak kelas empat SD atau usia sembilan tahun mengalami pubertas. Usia berapa idealnya anak mengalami pubertas? Menurutnya, pubertas idealnya dialami oleh anak perempua pada usia 13 tahun. Hal ini disertai perubahan tubuh seperti pembesaran payudara.
Dr Muharram mengatakan, perubahan ini biasanya terjadi hingga usia 18 tahun. Jadi, apabila anak tidak mengalami pubertas di usia 18 tahun, sebaiknya konsultasikan hal ini pada ahlinya.
"Haid awal 13 tahun biasanya. 13 tahun dengan tumbuh payudara. Kalau 18 tahun belum haid sudah tumbuh payudara, itu perlu dicek. Biasa ada masalah kromosom," ujar dokter Muharram.
Dampak pubertas dini
Apakah pubertas akan berdampak pada kesuburannya? Menurut dr Muharram, anak yang mengalami pubertas dini, tidak akan berdampak pada kesuburannya. Ia mengatakan anak yang pubertas dini, maka penutupan tulangnya menjadi lebih cepat, perawakan anak jadi lebih pendek.
Selain itu, anak yang pubertas dini menurut dokter Muharram juga tidak berisiko alami kanker. Namun kematangan seksualnya yang lebih dini, bisa dimanfaatkan untuk hubungan seksualnya. "Hasrat seksualnya ada, itu menjadi lebih rentan," ujarnya. Oleh karena itu, orang tua harus berhati-hati.
Dr Muharram menambahkan anak yang menstruasi lebih cepat, juga tidak berkaitan dengan menopause lebih cepat. Menopause lebih cepat dipengaruhi oleh kurang cahaya matahari, kurang bergerak, makannya juga sembarang, sehingga sel telur cepat habis.