Otorita IKN Terima Empat Letter of Intent dari Pengusaha Prancis

'Letter of Intent' menjadi bukti keseriusan terkait pertukaran informasi bisnis.

ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Foto udara suasana proyek pembangunan Rumah Tapak Jabatan Menteri di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan Ibu Kota Negara, Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Red: Nora Azizah

REPUBLIKA.CO.ID, BALIKPAPAN -- Otorita Ibu Kota Negara (OIKN) Nusantara menerima 4 letter of intent (LOI) dari para pengusaha Prancis yang berkunjung ke IKN, Senin (12/6/2023). Dalam dunia usaha, LOI adalah tanda keseriusan karena berisi kesepakatan para pihak untuk bertukar informasi, termasuk informasi-informasi penting yang tidak tersedia begitu saja.

Baca Juga


"Tadi saya menerima letter of intent dari perusahaan energi, dan adalah LOI keempat yang kami terima dari 20 perwakilan perusahaan Prancis yang berkunjung ke IKN pada hari ini," kata Deputi Bidang Bidang Pendanaan dan Investasi, Agung Wicaksono.

Ia melanjutkan, para pengusaha Prancis meminta informasi dan dokumen sehingga bisa menyiapkan proposal investasinya. "Setelah itu bergulir terus. Mereka akan menghitung angka-angka, rencana bisnis, studi kelayakannya, setelah itu mudah untuk negosiasi dan kemudian menghasilkan investasi," ujar Wicaksono.

Pada kesempatan itu, Presiden Direktur Sinarmas LDA Maritime Matthieu Lavoine mengatakan pihaknya bangga bisa berkunjung ke IKN dan melihat kemajuan pembangunan yang sudah berlangsung. "Kami juga sangat berharap menjadi bagian sejarah Indonesia dalam membangun ibu kotanya yang baru bila kelak benar-benar bisa mewujudkan investasi di sini," kata Lavoine.

Sinarmas Louis Dreyfuss Armateurs Maritime atau SLM adalah perusahaan patungan antara Sinarmas dan Louis Dreyfus Armateurs. SLM menyediakan jasa logistik terpadu dan perusahaan pelayaran yang menawarkan jasa pengangkutan kargo curah dan layanan pelabuhan di seluruh Indonesia.

Di Teluk Balikpapan, tak jauh dari Jembatan Pulau Balang, Louis Dreyfus mengelola pabrik pengolahan minyak kelapa sawit. Sejak mulai bertugas hampir enam bulan lalu, Otorita IKN telah menerima 233 letter of intent. 

Hampir separuh dari jumlah itu berasal dari pengusaha di Tanah Air, baru kemudian dari Malaysia 16 LOI, China 15, Singapura 22, Jepang 26, Amerika Serikat 9, United Kingdom (UK) 3, Prancis 4, Korea Selatan, Finland, dan UEA mengirim 2 LOI. Kemudian, masing-masing satu LOI Filipina, Luksemburg, Thailand, Jerman, Spanyol, Kanada, dan Brunei Darussalam.

Wicaksono menambahkan, yang juga penting untuk ditunjukkan ke calon investor adalah ketersediaan lahan untuk dimanfaatkan sesuai kebutuhan bisnisnya. Di IKN, kawasan penggunaan lahan campuran (mixed use) diperuntukkan terutama bagi investor yang menanamkan modal di IKN. Kawasan ini tak jauh dari Titik Nol dan gerbang masuk IKN di Jalan Trans Kalimantan yang membelah Sepaku.

"Pada saat presentasi, kami juga menerima berbagai pertanyaan hal kemudahan dan fasilitas apa yang tersedia untuk investor," kata Wicaksono.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler