Polisi Patroli Malam Hari di Lokasi Proyek Kereta Cepat Wilayah Karawang 

Patroli dilakukan, antara lain untuk mengantisipasi tindak pencurian material.

Republika/Prayogi
(ILUSTRASI) Lokasi proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.
Rep: Antara Red: Irfan Fitrat

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG — Anggota kepolisian disiagakan untuk berpatroli melakukan pengamanan di area proyek kereta cepat Jakarta-Bandung di wilayah Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Patroli disebut tidak hanya pada siang hari, tetapi juga malam.


Seperti dilakukan anggota Polsek Telukjambe Barat. Kepala Polres (Kapolres) Karawang AKBP Wirdhanto Hadicaksono, pada Rabu (14/6/2023), mengatakan, pihaknya terus berupaya melakukan pengamanan dan pengawasan di area proyek kereta cepat. Di antaranya untuk mencegah tindak kriminalitas.

Kepala Polsek (Kapolsek) Telukjambe Barat Ipda Alfansuri mengaku telah mengarahkan anggotanya untuk berpatroli ke lokasi proyek kereta cepat. Menurut dia, anggotanya diarahkan untuk patroli siang hari, juga pada malam hari.

Aksi pencurian pernah terjadi di area proyek kereta cepat di wilayah Desa Parungmulya, Kecamatan Ciampel, Kabupaten Karawang.

Jajaran Polres Karawang mengungkap komplotan pencurian baut dan kabel tembaga di lokasi proyek itu pada awal Juni lalu. “Ada enam pelaku yang ditangkap dalam kasus pencurian,” kata Wakil Kapolres (Wakapolres) Karawang Kompol Prasetyo Purbo Nurcahyo.

Wakapolres sebelumnya menjelaskan, awalnya petugas yang berpatroli mendapati ada kabel tembaga catenary overhead dan baut yang hilang. Berdasarkan hasil penyelidikan, kata dia, polisi kemudian menangkap empat tersangka wilayah Kecamatan Ciampel.

Setelah dilakukan pengembangan, polisi menangkap dua tersangka lain di wilayah Kecamatan Telukjambe Timur. Tersangkanya berinisial KM (27 tahun), SF (23), DW (46), EN (38), MW (46), dan AA (38). Tersangka KM disebut merupakan petugas keamanan proyek.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, diduga aksi pencurian baut dan kabel tembaga dilakukan saat pemadaman listrik di jalur kereta api cepat. Tersangka yang merupakan petugas keamanan proyek diduga membocorkan informasi pemadaman listrik itu.

Terkait kasus itu, polisi menyita sejumlah barang bukti, antara lain dua buah gergaji besi, satu buah gergaji biasa, empat buah rompi, satu karung kabel tembaga, satu kunci pipa besar (pelepas baut), serta satu kendaraan roda empat. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler