We Baby Bears Memuat Konten LGBTQ, Kritikus: Kejahatan Manipulatif
Muatan LGBT di We Baby Bears dinilai sama dengan perilaku grooming terhadap anak.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- We Baby Bears akan memulai debutnya sebagai serial animasi yang memuat kata ganti LGBTQ untuk beberapa katakternya dalam "episode inklusif non-biner" pada akhir pekan ini. Kabar terkait episode "ramah" LGBTQ ini telah menyebabkan kehebohan di dunia maya.
Menurut laporan GLAAD, episode berjudul "Polly's New Crew" akan menampilkan dua karakter non-biner dan berisi diskusi tentang penggunaan kata ganti. Video Youtube yang mempratinjau episode tersebut menunjukkan karakter yang memperkenalkan diri menggunakan nama dan kata ganti mereka, termasuk yang berseru, "Saya adalah Winnifred yang hebat, she/her. Aktor yang luar biasa!".
Tak lama kemudian, salah satu beruang memperkenalkan karakter non-biner bernama Box seraya berkata, "Tim kami juga memiliki tambahan baru… They (mereka) menggunakan kata ganti 'they', dan mereka membuat quiche yang sangat enak!"
Polly the Pirate Captain, karakter ketiga yang tidak terpisahkan dari episode tersebut, menimpali dan menyatakan bahwa dia juga menggunakan "kata ganti they/them". Serial animasi, yang diluncurkan pada Januari 2022, itu berfungsi sebagai prekuel untuk serial Cartoon Network We Bare Bears, yang ditayangkan dari 2015 hingga 2019.
Menurut IMDb, acara tersebut berfokus pada saudara kandung beruang Grizz, Panda, dan Ice. Beruang melintasi berbagai lokasi "dalam perjalanan mereka untuk menemukan rumah permanen yang sempurna".
Berita tentang episode "ramah LGBTQ" dari serial tersebut memicu kontroversi di media sosial. Beberapa warganet mempertanyakan apakah konten tersebut sesuai dengan usia penonton. Lainnya menyebut Cartoon Network meng-grooming anak-anak.
"Mereka mengincar anak-anak Anda," tulis akun konservatif populer Libs of TikTok memperingatkan, seperti dikutip dari laman Fox News, Kamis (15/6/2023).
Pembawa acara podcast David Vance menimpali dengan pendapat serupa.
"Dalam episode baru acara anak-anak Cartoon Network We Baby Bears ini mereka memperkenalkan karakter non-biner yang menggunakan kata ganti they. Ketahuilah bahwa mereka menargetkan anak-anak kecil Anda. Kejahatan manipulatif yang halus," tulis dia.
Warganet lain menuduh Cartoon Network "menyasar" anak-anak. Namun, langkah tersebut juga tak terlepas dari pujian karena dinilai sebagai komitmen acara terhadap inklusivitas.
"Pride Month berjaya, dan begitu juga semua orang LGBT yang luar biasa di kru We Baby Bears yang membuatnya indah dan menakjubkan," tulis seorang pengguna media sosial.
Meski telah menggemparkan media sosial, episode mendatang tersebut dikabarkan tidak akan menjadi pertama kalinya bagi Cartoon Network menerapkan penggunaan kata ganti pada anak-anak.
Pada 31 Maret, jaringan TV tersebut mendulang kritik setelah membuat cicitan "Trans Day of Visibility".
"Menyapa seseorang menggunakan kata ganti dan nama mereka menunjukkan bahwa Anda menghargai mereka sebagai jati diri asli mereka! Kami merayakan perjalanan teman kami yang trans dan yang ekspresi gendernya tidak sesuai dengan norma masyarakat tentang jenis kelamin pada #TransgenderDayofVisibility ini!"
Video terkait menampilkan pelajaran tentang kata ganti gender, dimulai dengan tiga karakter kartun yang digambar dengan gelembung teks di atas kepala mereka. Kata ganti gender menggambarkan identitas gender seseorang.
Contoh kata ganti adalah "she/her", "they/them", dan "ze/zir". Untuk menekankan intinya, gelembung ketiga menambahkan, "Jika Anda merasa nyaman, Anda dapat membagikan kata ganti Anda sendiri!"
Video kembali berpindah ke tiga karakter tersebut untuk mengilustrasikan cara menggunakan kata ganti mereka. Salah satu karakter mengatakan bahwa "they" (dia) "merasa dilihat" saat dirujuk dengan kata ganti pilihannya.
Pihak Warner Media telah dicoba dibubungi untuk memberikan komentar. Akan tetapi, Warner belum memberi tanggapan sampai berita ini diturunkan.