Selain Rugi Rp 150 Miliar, Injourney Juga Harus Tutupi Utang Rp 4,6 Triliun Mandalika

Injourney berencana hapus ajang WSBK Mandalika karena minim sponsor

Bea Cukai
Kejuaraan Dunia World Superbike Round II tahun 2023 atau WSBK Mandalika 2023. kerugian terbesar Sirkuit Mandalika berasal dari penyelenggaraan event World Superbike (WSBK) sebesar Rp 100 miliar.
Rep: Novita Intan Red: Ichsan Emrald Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Holding BUMN Industri Aviasi dan Pariwisata Indonesia, PT Aviasi Pariwisata Indonesia (InJourney) menyebut pihaknya mengalami kerugian sebesar Rp 50 miliar dari penyelenggaraan event MotoGP. Hal ini disebabkan pengeluaran event ini lebih besar dibandingkan pemasukan.

Baca Juga


Direktur Utama InJourney Dony Oskaria mengatakan pihaknya mengalami banyak kerugian dari event tersebut, salah satunya tidak cukup menarik sponsor bahkan investor.

"MotoGP sudah kita hitung dan kita punya gap sekitar Rp 50 miliar. Ini yang sedang kita carikan cara bagaimana kita mendapatkan tambahan sponsorship untuk menutupi gap ini, sehingga kita bisa melokalisir problemnya di Mandalika ini,"  ujarnya seperti dilansir dari Youtube TV Parlemen saat rapat dengar pendapat denga Komisi IV DPR, Rabu (14/6/2023).

Tak hanya event tersebut, Dony menyebut kerugian terbesar Sirkuit Mandalika berasal dari penyelenggaraan event World Superbike (WSBK) sebesar Rp 100 miliar. Akibat dari kerugian dua event tersebut, pihaknya akan menghapus WSBK dari Sirkuit Mandalika.

"WSBK ini menunjukkan kerugian, sehingga apa yang kami lakukan adalah, kami akan bernegosiasi untuk menghilangkan WSBK ini," ucapnya.

Menurutnya jika nantinya penyelenggaraan WSBK dihilangkan, maka beban InJourney bisa berkurang banyak sehingga kerugian yang ditimbulkan tidak semakin besar setiap tahunnya dibandingkan bila event tersebut dipertahankan.

Baca: Kejagung Tetapkan Direktur Perusahaan Milik Suami Puan Maharani Tersangka Korupsi BTS

"Nanti WSBK akan turun, akan kita hilangkan, sehingga tidak muncul biaya di dalam penyelenggaraan WSBK yang itu sebetulnya event-nya tidak menarik secara sponsorship," ucapnya.

Langkah-langkah ini dilakukan sebagai salah satu cara mengurangi utang Sirkuit Mandalika...

 

Adapun langkah-langkah ini dilakukan sebagai salah satu cara mengurangi utang Sirkuit Mandalika sebesar Rp 4,6 triliun. Utang tersebut terbagi atas kewajiban pembayaran jangka pendek sebesar Rp 1,2 triliun dan jangka panjang Rp 3,4 triliun.

Pembayaran jangka pendek, InJourney melalui PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) meminta penyertaan modal negara sebesar Rp 1,19 triliun kepada pemerintah. Dari jumlah tersebut sebesar Rp 1,05 triliun akan digunakan untuk membayar utang Sirkuit Mandalika.

 

"Terus terang saya tidak bisa selesaikan kewajiban yang short term ini, diantaranya untuk membayar pembangunan Grand Stand, VIP Village, sama kebutuhan modal kerja saat penyelenggaraan event. Karena itu penyelesaiannya harus dengan equity," ucapnya. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler