Sempat Gagal, Korut Kembali Siapkan Peluncuran Satelit Mata-Mata
Korut kembali bersiap untuk meluncurkan satelit mata-mata.
REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Para pejabat tinggi Korea Utara (Korut) berjanji untuk mendorong upaya untuk meluncurkan kembali satelit mata-mata. Peluncuran satelit mata-mata yang jatuh pada bulan lalu dan dinilai sebagai kegagalan paling serius tahun ini.
Laporan media milik pemerintah Korut KCNA menyatakan, dalam laporan pertemuan anggota plotbiro yang berlangsung tiga hari mengkritik dengan pedas para pejabat yang secara tidak bertanggung jawab melakukan peluncuran satelit. Tugas bagi para pejabat dan ilmuwan untuk mempelajari dari kegagalan peluncuran.
Mereka harus menemukan alasan yang menyebabkan jatuhnya roket dan melakukan peluncuran yang sukses dalam rentang waktu singkat. Namun tidak disebutkan secara pasti waktu dari uji coba peluncuran kedua.
Agen mata-mata Korea Selatan (Korsel) sebelumnya mengatakan kepada anggota parlemen, bahwa kemungkinan akan memakan waktu lebih dari beberapa minggu. Korut akan segera menentukan kesalahan dalam peluncuran yang gagal itu.
Pada akhir Mei, sebuah roket Korut yang membawa satelit pengintaian militer jatuh segera setelah lepas landas. Kelompok pemantau Korut belum melaporkan pembersihan atau pemecatan ilmuwan atau orang lain yang terlibat dalam peluncuran yang gagal.
Satelit mata-mata adalah salah satu dari beberapa aset militer berteknologi tinggi yang secara terbuka dijanjikan Pemimpin Korut Kim Jong-un. Sistem senjata lain yang ingin dimiliki Kim adalah rudal multi-hulu ledak, kapal selam nuklir, rudal balistik antarbenua berbahan bakar padat, dan rudal hipersonik.
Sejak awal 2022, Pyongyang telah melakukan lebih dari 100 uji coba rudal. Beberapa di antaranya terkait dengan pengembangan satelit mata-mata dan senjata ampuh lainnya yang masuk dalam daftar keinginan Kim.