Ukraina Buat Tiga Lapis Pertahanan Udara Hadapi Serangan Rudal Rusia 

Taktik Rusia menggunakan drone murah untuk menguras pertahanan Ukraina.

AP/AP
Jet Angkatan Udara Rusia Mikoyan MiG-31K membawa rudal balistik Kh-47M2 Kinzhal terbang di atas Lapangan Merah selama latihan untuk parade militer Hari Kemenangan di Moskow, Rusia, pada 7 Mei 2021.
Red: Ferry kisihandi

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV – Sistem pertahanan udara buatan AS, Avenger, terlihat jelas pada sore di bawah bayangan pohon, dekat wilayah pinggiran Kiev, Ukraina. Unit jarak pendek ini merupakan satu dari tiga lapisan pertahanan yang coba digabungkan dengan sistem pertahanan lebih canggih dari Barat. 


Sistem pertahanan udara berlapis ini, upaya menahan serangan udara Rusia. Moskow sejak Oktober tahun lalu secara berkala menembakkan rudal jarak jauh dan serangan drone ke Ukraina. Serangan kian intens sejak Mei bersamaan dengan persiapan Ukraina menyerang balik. 

Sejumlah pejabat Ukraina menjelaskan, serangan Rusia selain menelan banyak korban sipil juga untuk menguras stok pertahanan udara sehingga tak banyak yang dapat digunakan untuk melindungi pasukan Ukraina. 

"Paling sulit adalah serangan udara yang menyasar bermacan target," kata seorang komandan unit Avenger yang dikenal dengan nama panggilan "Architect". "Saat serangan datang bersamaan, baik drone maupun rudal jelajah beriringan, itu yang paling sulit dibendung.’’

Ia memimpin tim yang terdiri atas enam orang. Ia berada pada posisi saat ini setelah dua pekan lalu mendapat pelatihan dari instruktur militer AS yang berbasis di Eropa. Ia mengaku timnya belum menembak jatuh rudal maupun drone

Jumat pekan lalu, Ukraina mengeklaim berhasil menembak jatih enam rudal jelajah dan enam rudal hipersonik Kinzhal. Rudal-rudal ini ditembakkan menyasar target di dan sekitar Kiev. Namun, serangan masih kerap belum bisa diadang. 

Tiga warga sipil meninggal dunia akibat serangan rudal di Odesa, Rabu lalu. Sehari sebelumnya, 11 orang tewas karena serangan rudal yang ditembakkan ke arah kota kelahiran Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy. 

Menurut penasihat menteri pertahanan Ukraina, Yuriy Sak, Ukraina masih terus meminta rudal pertahanan udara untuk menambah persediaan. "Taktik Rusia, menggunakan drone murah untuk menguras kekuatan pertahanan udara kami. Kami berkejaran dengan waktu.’’

 

Bergantung siapa yang bertahan....

 

Jadi, kata dia, ini bergantung siapa yang tetap bertahan. "Siapa yang kehabisan kekuatan lebih dulu. Rusia dengan rudalnya atau pertahanan udara yang dipasok dari sekutu-sekutu kami.’’ Washington, paling tidak memasok 12 sistem pertahanan udara, Avenger. 

Sak menambahkan, salah satu prioritas Ukraina terkait transformasi angkatan bersenjata dan kemampuan pertahanan udara adalah menciptakan lapis sistem pertahanan udara dengan menggabungkan Avenger dan Patriot yang juga produksi AS. 

Avenger, sistem pertahanan jarak pendek, yang bisa menjangkau jarak hingga 5 km, sedangkan Patriot mampu menjangkau jarak minimal 3 km dan maksimal 80 km. Sak menjelaskan, dengan Avenger mobilitasnya lebih leluasa dan lebih murah dibandingkan Patriot. 

Pada Mei lalu, Angkatan Udara Ukaraina menembak jatuh 149 rudal jelajah, 399 drone, tujuh rudal hipersonik Kinzhal, tiga rudal balistik, serta 11 rudal Iskander. Sedangkan pada April, 73 drone berhasil ditembak jatuh dan 21 rudal jelajah. 

 

 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler