Kemenkeu: Penerbitan SDG’s Bond Mampu Danai Sektor Pendidikan dan Kesehatan

Program kerja sama PBB ASSIST menggelar acara konsultasi pemangku kepentingan

Novitan Intan/Republika
Program kerja sama Badan-Badan PBB yang berjudul Accelerating Sustainable Development Goals Investment in Indonesia (ASSIST) menyelenggarakan acara konsultasi donor dan pemangku kepentingan.
Red: Ichsan Emrald Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Program kerja sama Badan-Badan PBB yang berjudul Accelerating Sustainable Development Goals Investment in Indonesia (ASSIST) menyelenggarakan acara konsultasi donor dan pemangku kepentingan. Adapun kegiatan ini menampilkan pencapaian program tersebut kepada pejabat pemerintah, komunitas diplomatik, organisasi internasional, dan sektor swasta, serta menegaskan kembali komitmen PBB untuk mendukung tujuan pembangunan Indonesia sejalan dengan agenda global dan nasional.


Direktur Surat Utang Negara Kementerian Keuangan Deni Ridwan menambahkan saat ini SDG's Bond telah berhasil mencapai tahun ketiga penerbitan dan mengumpulkan lebih dari satu miliar dolar untuk membiayai proyek-proyek sektor terkait kesehatan, pendidikan, dan teknologi informasi.

Disaksikan para donor dan pemangku kepentingan Program ASSIST, Indonesia SDG Bond Allocation and Impact Report diluncurkan bersama oleh United Nations Development Programme (UNDP) dan Kementerian Keuangan. Sedangkan untuk memperkuat kapasitas UMKM, platform eLearning untuk UMKM diluncurkan oleh United Nations Industrial Development Organization (UNIDO) bersama Kementerian Koperasi dan UKM.

Terkait menandai kemitraan program yang terus berkembang, dilakukan penandatanganan MoU antara UNDP dan PT Terregra Asia Energy tentang rencana penerbitan obligasi hijau, serta penyerahan surat komitmen SDG-linked loan dari Bank Aladin dan Bank Jago kepada United Nations Environment Programme (UNEP).

Sementara itu Kepala Perwakilan PBB di Indonesia Valerie Julliand mengatakan program ASSIST merupakan kerjasama empat badan PBB, yaitu UNEP, UNICEF, UNIDO, dan dipimpin UNDP sebagai lead technical agency untuk mendukung Pemerintah Indonesia dalam memenuhi target sustainable development goals dengan memanfaatkan berbagai instrumen pembiayaan inovatif untuk mengisi kesenjangan pendanaan.

Ada tiga komponen utama Program ASSIST yang mencakup serangkaian instrumen pembiayaan, termasuk penerbitan obligasi tematik di tingkat nasional dan daerah; SDG-linked loans; dan Indonesia Impact Fund. Saat ini ASSIST berhasil mendorong pemanfaatan lebih dari satu miliar dolar AS khusus tujuan pembangunan berkelanjutan Indonesia melalui aktivitasnya terkait instrumen utang dan modal swasta.

Valerie Julliand menyoroti keberhasilan program dan kontribusi pentingnya terhadap pencapaian SDGs, serta dampaknya terhadap masyarakat Indonesia.“Selama dua tahun terakhir setiap 1 dolar yang dikeluarkan, program ini berhasil mengungkit 240 dolar khusus  pembiayaan TPB," ujarnya dalam keterangan tulis, Ahad (25/6/2023).

Adapun program ASSIST didukung oleh Joint SDG Fund dengan tujuan menciptakan produk-produk keuangan baru untuk mengatasi perubahan iklim dalam skala besar, melalui transisi Indonesia menuju energi rendah karbon, perlindungan lingkungan hidup, peningkatan kapasitas UKM yang dipimpin perempuan serta mendorong penciptaan usaha-usaha berorientasi dampak.

Sementara itu Kepala Sekretariat Joint SDG Fund Lisa Kurbiel mengeluarkan seruan agar seluruh pihak mengambil kesempatan ini guna memberikan dukungan lebih lanjut terutama dari semua negara anggota dan mitra pembangunan."Lebih banyak dukungan Joint SDG Fund akan memungkinkan peningkatan skala dan replikasi program-program yang berhasil - seperti yang dipresentasikan dalam pertemuan hari ini - yang sangat penting untuk mempercepat pencapaian TPB," ucapnya.

Pada 2021, melalui bantuan Program ASSIST dalam mengembangkan Republic of Indonesia SDGs Government Securities Framework, Pemerintah Indonesia menerbitkan SDGs Bond yang pertama di Asia Tenggara.

Dalam kesempatan ini, United Nations Children's Fund (UNICEF) menyoroti kegiatan mereka bersama Baitul Mal Aceh. Dalam sambutannya, Kepala Perwakilan UNDP Norimasa Shimomura, menambahkan jalan menuju pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan Indonesia panjang dan berliku, namun pihaknya yakin bahwa bersama-sama dapat mencapai tujuan.

"Masa depan yang inklusif, berkelanjutan, dan adil akan segera menjadi kenyataan, selama kita mempertahankan momentum berharga yang telah kita hasilkan," ucapnya.

 

Norimasa kemudian menyebutkan kolaborasi yang terpenting, baik dari badan-badan PBB, pemerintah, sektor swasta, dan setiap pemangku kepentingan di Indonesia memainkan peran unik namun vital dalam pembangunan berkelanjutan. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler