Shin Tae-yong Pernah Ikut Piala Dunia U-17, Jadi Bintang Korea Saat Libas Amerika

Selain Shin Tae-yong, banyak bintang masa kini yang lahir dari Piala Dunia U-17.

Republika/Edwin Dwi Putranto
Pelatih timnas Indonesia Shin Tae Yong. Shin pernah menjadi bintang di Piala Dunia U-17.
Rep: Reja Irfa Widodo Red: Gilang Akbar Prambadi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selama kurang lebih sebulan, tepatnya dari 10 November hingga 2 Desember 2023, Indonesia akan menjadi arena unjuk gigi para pesepak bola muda. Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) telah menunjuk Indonesia sebagai negara penyelenggara Piala Dunia U-17 2023.

Baca Juga


Piala Dunia U-17 merupakan level terbawah turnamen kategori umur yang secara langsung berada di bawah kendali FIFA. Kendati tidak sepopuler Piala Dunia U-20, Piala Dunia U-17 dinilai menjadi kawah candradimuka pertama para pesepak bola junior. 

Turnamen yang diadopsi dari turnamen junior besutan Federasi Sepak Bola Singapura tersebut menjadi kesempatan pertama buat para pemain muda untuk bisa mengukur kemampuannya secara lebih luas. Di turnamen ini, para pemain muda tersebut akan bersaing dengan pemain-pemain lain dari belahan dunia lainnya.

Turnamen ini pun tercatat menelurkan sejumlah pemain-pemain bintang, yang terbukti mampu mengukir prestasi saat tampil level lebih tinggi. Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, ternyata menjadi salah satu alumni dari turnamen ini. Shin, yang saat itu berusia 17 tahun, memperkuat Timnas Korea Selatan di gelaran Piala Dunia U-17 1987.

Turnamen yang digelar di Kanada itu menjadi edisi kedua Piala Dunia U-17. Performa Shin di turnamen itu pun terbilang impresif. Shin menjadi satu-satunya pemain asal Asia yang mampu mencetak dua gol di sepanjang turnamen tersebut. 

Menyumbang gol penyeimbang kedudukan saat ditahan imbang Pantai Gading, 1-1, Shin mencetak satu gol saat Korea Selatan membungkam Amerika Selatan, 4-2, di laga pamungkas penyisihan Grup B. Sayangnya, langkah Korea Selatan terhenti di babak perempat final usai dibekap Italia, 0-2.

Pasca tampil di Piala Dunia U-17, Shin terus menjadi langganan Timnas Korea Selatan di semua kategori umur, hingga akhirnya dipromosikan ke tim senior Korea Selatan pada 1992. Bersama Taegeuk Warriors, Shin mencatatkan 23 penampilan di semua ajang dan menyumbang tiga gol.

Shin bukan satu-satunya pemain yang pernah mencicipi turnamen Piala Dunia u-17, yang akhirnya bisa mencatatkan namanya di pentas sepak bola internasional. Sejumlah nama besar pesepakbola, seperti Alessandro Del Piero, Ronaldinho, Cesc Fabregas, Fernando Torres, Eden Hazard, Raheem Sterling, hingga Phil Foden, pernah merasakan ketatnya persaingan di Piala Dunia U-17.

Nama Cesc Fabregas rasanya layak menjadi sorotan tersendiri. Kala memperkuat Timnas Spanyol U-17, Fabregas mampu mengakhiri turnamen Piala Dunia U-17 2003 sebagai pemain terbaik sekaligus top skorer. Dalam turnamen yang dihelat di Finlandia tersebut, mantan gelandang Barcelona dan Chelsea itu mampu mengemas lima gol, termasuk dua gol ke gawang Argentina di leg kedua babak semifinal.

Namun, meski berhasil mengantarkan Spanyol ke partai final, Fabregas gagal melengkapi torehan individu itu dengan raihan gelar juara Piala Dunia U-17. Spanyol dipaksa mengakui keunggulan Brasil, 1-0, di partai final. Kendati begitu, Fabregas menorehkan rekor tersendiri di sejarah Piala Dunia U-17.

Hingga saat ini, Fabregas masih menjadi satu-satunya pemain yang mampu mengawinkan gelar pemain terbaik dan top skorer di satu edisi Piala Dunia U-17. Untuk urusan rekor di Piala Dunia U-17, Victor Osimhen juga menggenggam rekor tersendiri di turnamen kategori usia tersebut.

Penyerang asal Nigeria, yang kini memperkuat Napoli, itu merupakan pencetak gol terbanyak di sepanjang sejarah Piala Dunia U-17. Osimhen mampu mencetak total 10 gol hanya dalam satu edisi gelaran Piala Dunia U-17. Tidak ada satu pun pemain dalam 18 edisi terakhir Piala Dunia U-17, yang mampu menyamai rekor gol Osimhen tersebut. 

Rekor ini ditorehkan Osimhen saat memperkuat Timnas Nigeria di Piala Dunia U-17 2015 silam. Saat itu, penyerang yang masih memegang rekor sebagai pemain termahal asal Afrika saat didatangkan Napoli dari Lille pada 2020 tersebut tampil dominan dan menyabet gelar top skorer turnamen.

Gelar individu ini pun dilengkapi Osimhen dengan keberhasilan mengantarkan Nigeria melangkah ke singgasana juara Piala Dunia U-17. Osimhen mencetak satu gol saat Nigeria menghempaskan Mali di partai final yang digelar di Stadion Sausalito, Vina del Mare, Cili, tersebut. Gelaran Piala Dunia U-17 2015 menjadi kali terakhir The Golden Eaglets, julukan Timnas Nigeria U-17, merebut gelar juara.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler