Bima Sakti Ditunjuk Tangani Indonesia di Piala Dunia U-17 Local Pride Kembali Menggema

Bima Sakti berjaya saat membawa timnas U-16 juara Piala AFF 2022.

Republika/Wihdan Hidayat
Pelatih Timnas U16 Indonesia Bima Sakti diangkat oleh pemain dan official usai peluit panjang saat melawan Timnas U16 Vietnam pada Final Piala AFF U16 Putra di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, Jumat (12/8/2022). Pada pertandingan Final AFF U16 Putra 2022 Timnas U16 Indonesia menjadi juara usai mengalahkan Timnas U16 Vietnam 1-0. Gol semata wayang dicetak oleh Kafiatur Rizky.
Rep: Reja Irfa Widodo Red: Gilang Akbar Prambadi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) telah menunjuk Bima Sakti Tukiman sebagai pelatih kepala timnas U-17 Indonesia yang bakal berlaga di Piala Dunia U-17 2023. Penunjukan pelatih berusia 46 tahun itu pun dikuti dengan berbagai kontroversi dan polemik, setidaknya yang terjadi di jagat media sosial.

Baca Juga


Mantan gelandang Timnas Indonesia itu diketahui sudah mulai bekerja sama dengan PSSI di jajaran pelatih sejak 2017 silam. Saat itu, Bima Sakti dipercaya menjadi asisten pelatih Luis Milla di timnas Indonesia senior. 

Bahkan, salah satu legenda hidup Timnas Indonesia itu pernah dipercaya sebagai caretaker timnas Indonesia senior menyusul pemecatan Milla pada 2018. Bima Sakti pun memimpin Indonesia di gelaran Piala AFF 2018. Namun, tim Garuda gagal menembus ke partai semifinal.

Bima Sakti kemudian dipercaya menukangi timnas Indonesia kategori umur, termasuk U-19 dan U-17 pada 2019. Di periode ini, Bima Sakti mampu menorehkan prestasi gemilang. Bima Sakti membawa Indonesia U-16 meraih titel Piala AFF pada 2022. 

Saat itu, Nabil Asyura dan kawan-kawan sukses membungkam Vietman, 1-0, di partai final, yang digelar di Stadion Maguwoharjo, Sleman. Membawa Indonesia meraih titel Piala AFF U-16 bukan satu-satunya prestasi Bima Sakti. 

Teranyar, Bima Sakti menjadi bagian dalam tim kepelatihan pimpinan Indra Sjafri saat menyabet medali emas SEA Games 2023 Kamboja, pertengahan Mei silam. Namun, Bima Sakti bukan tanpa sorotan. Gagal membawa Indonesia lolos ke final Piala Asia U-17 2023 menjadi cela tersendiri bagi Bima Sakti.

Mampu meladeni permainan Palestina, uni Emirat Arab, dan Guam, Indonesia U-17 malah tidak mampu tampil apik kala menghadapi Malaysia di laga terakhir penyisihan Grup B kualifikasi Piala Asia U-17. Garuda Muda, julukan timnas Indonesia U-17, menyerah 1-5 di tangan Malaysia, awal Oktober silam.

Ujungnya, Indonesia hanya kalah satu poin dari Malaysia di klasemen akhir penyisihan Grup B. Finis sebagai runner-up Grup B, Garuda Muda urung berlaga di Thailand dalam putaran final Piala Asia U-17. 

Kegagalan ini menjadi salah satu pangkal kritik terhadap penunjukan Bima Sakti sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia di Piala Dunia u-17 2023, yang rencananya bakal digelar pada 10 November hingga 2 Desember 2023 tersebut.

''Gagal lolos ke Piala Asia dipromosikan ke Piala Dunia, yang berhasil lolos ke Piala Asia terancam dipecat,'' tulis salah satu akun pengguna Instagram dalam kolom komentar di unggahan PSSI soal penunjukan Bima Sakti, Senin (26/6/2023).

Akun itu merujuk pada keberhasilan pelatih asal Korea Selatan, Shin Tae-yong, yang berhasil mengantarkan Indonesia tampil di putaran final Piala Asia 2023, yang bakal digelar di Qatar, awal tahun depan. PSSI kabarnya akan mengevaluasi kelanjutan kiprah Shin di timnas Indonesia berdasarkan pencapaian Indonesia di Piala Asia 2023.

Tidak hanya itu, reaksi netizen, yang tergambar dari kolom komentar di unggahan PSSI tersebut, juga menunjukkan soal ungkapan Local Pride. Ungkapan ini merujuk pada kebanggan atau ajakan untuk menggunakan pelatih lokal dalam melatih timnas Indonesia.

Ungkapan ini sempat dilontarkan asisten pelatih Bima Sakti, Markus Horison, saat mengantarkan Indonesia meraih titel Piala AFF U-16 2022 silam. Kala itu, Markus bergabung dengan tim pelatih pimpinan Bima Sakti tersebut sebagai pelatih penjaga gawang.

''Ini yang kemarin lokal pride itu,'' tulis salah satu akun pengguna Instagram. Tidak berhenti sampai di situ, salah satu akun juga berharap, Bima Sakti tidak lagi bekerja sama dengan pelatih yang sempat menimbulkan polemik soal ungkapan local pride. ''Plis jangan pake pelatih yang kemaren koar-koar lokal pret-lokal pret. Bad attitude,'' tulis akun tersebut di kolom komentar PSSI.

Terlepas dari polemik pernyataan soal local pride tersebut, Bima Sakti sebenarnya sudah memberikan klarifikasi. Saat itu, ungkapan itu sebagai bentuk spontanitas dan euforia dari tim pelatih usai menyabet gelar Piala AFF U-16. Tidak hanya itu, Markus pun sempat mengungkapkan permohonan maaf terkait ucapannya tersebut.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler