Apa Saja yang Dilakukan Jamaah Haji Saat Wukuf di Arafah?

Setidaknya terdapat tiga hal mendasar yang dapat dilakukan jamaah haji ketika wukuf.

AP
Tarwiyah merupakan ibadah sunnah yang dilakukan sehari sebelum Wukuf di Arafah tepatnya hari ke-8 bulan Zulhijah, yang menandai dimulainya ibadah haji tahunan. 
Rep: Imas Damayanti Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam pelaksanaan ibadah haji, terdapat beberapa tahapan prosesi yang harus dilaksanakan oleh jamaah haji, salah satunya wukuf di Arafah. Sebenarnya, apa saja yang dilakukan ketika wukuf?

KH Anang Rikza Masyhadi menyebutkan setidaknya terdapat tiga hal mendasar yang dapat dilakukan jamaah haji ketika wukuf di Arafah. Pertama, berdzikir tauhid. Kedua, beristighfar memohon ampunan-Nya. Ketiga, berdoa.

Pertama adalah berdzikir tauhid. Berdzikir yang paling utama saat berada di Arafah adalah tahlil: penegasan pada tauhid.

Sebab, Rasulullah SAW bersabda, "Afdhalu ad-duaai du'a-u yaumi arafata wa afdhalu maa qulty anaa wannabiyyuna min qabliy: la ilaha illallah wahdahu laa syarikalah."

Yang artinya, "Sebaik-baik doa adalah doa pada Hari Arafah. Dan sebaik-baik yang pernah aku baca dan juga Nabi-Nabi sebelumku adalah: 'la ilaha illallah wahdahu laa syarikalah/tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya)." (HR Malik)

Tahlil ini, menurut Kiai Anang, adalah tauhid. Dan menjadi misi setiap kenabian dan kerasulan yang turun ke muka bumi.

Baca Juga


Maka, melantunkan dzikir tahlil ini saat di Arafah dinilai adalah bagian dari menegaskan kembali komitmen umat Islam pada tauhid. Sebab, haji adalah penegasan tauhid. Tercermin pula dari jawaban panggilan dari Allah; "Labbaik allahumma labaik, labaika laa syarika laka labaik."

Kedua, beristighfar...

Poin kedua adalah beristighfar. Wukuf di Arafah dinilai sebagai forum yang disediakan Allah untuk memohon ampunan sebanyak-banyaknya kepada-Nya.

Sebagaimana Adam dan Hawa ketika keduanya turun ke muka bumi karena pelanggaran yang dilakukannya di surga, keduanya mengakui kesalahan dan memohon ampun.

Hal ini sebagaimana firman Allah dalam Surat Al A'raf ayat 23, "Qala Rabbana zhalamna anfusana wa in lam taghfirlana watarhamna lanakunanna minal khaasirin."

Yang artinya, "Keduanya berkata, “Ya Tuhan kami, kami telah menzhalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi.”

"Inilah teks doa pertama yang diajarkan Allah kepada manusia pertama. Dan inilah doa pertama yang dipanjatkan manusia di muka bumi. Maka, perbanyaklah mengucapkannya terutama saat wukuf di Arafah," kata Kiai Anang.

Saat wukuf, sebagaimana dalam hadits Rasulullah ditegaskan bahwa Allah memamerkan hamba-hamba-Nya itu di hadapan para malaikat-Nya. Dan Allah memproklamirkan bahwa Dia Yang Maha Pengampun telah mengampuni dosa-dosa hamba-hamba-Nya itu meskipun dosa mereka bagaikan tebaran bintang di langit dan butiran pasir di pesisir pantai dunia.

Poin ketiga adalah berdoa. Rasulullah SAW menegaskan bahwa sebaik-baik doa adalah doa pada Hari Arafah. Saat wukuf pada Hari Arafah, pintu-pintu langit terbuka, maka ketuklah dan masuklah sebelum ia ditutup kembali.

"Inilah momentum paling mahal dalam hidup manusia yang disediakan oleh Allah hanya beberapa saat dalam setahun," ujar dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler