BMH Yogyakarta Salurkan Hewan Kurban ke Desa di Kulonprogo dan Gunungkidul

Pelaksanaan kurban diharapkan bukan hanya sebagai momentum untuk saling berbagi.

dokpri
Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) BMH Perwakilan DIY berkolaborasi dengan Bank CIMB Niaga Syariah KCP Yogyakarta membagikan hewan kurban kepada beberapa wilayah yang masyarakatnya paling membutuhkan daging kurban di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jumat (30/06/2023).
Red: Fernan Rahadi

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) BMH Perwakilan DIY berkolaborasi dengan Bank CIMB Niaga Syariah KCP Yogyakarta membagikan hewan kurban kepada beberapa wilayah yang masyarakatnya paling membutuhkan daging kurban di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jumat (30/06/2023).

Baca Juga


"Hari ini (Jumat-Red) BMH Yogyakarta telah menyalurkan qurban kepada masyarakat yang paling membutuhkan di wilayah DIY. Program kolaborasi dengan CIMB Niaga Syariah ini kami distribusikan ke tiga wilayah di DIY yaitu di desa Sidoharjo, Samigaluh (Kulonprogo), Semanu dan Rongkop (Gunungkidul)," tutur Kepala Divisi Program BMH DIY, Syai’in Kodir, dalam siaran pers, Sabtu 1/7/2023).

Ia menambahkan, melalui pelaksanaan kurban di Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriyah, diharapkan bukan hanya sebagai momentum untuk saling berbagi tapi juga sebagai penguat bagi masyarakat muslim lainnya. "Rasa bahagia terpancar dari senyuman para penerima manfaat. InsyaAllah hal ini bukan hanya berbagi kebahagiaan pada sesama tapi juga sebagai penguat Aqidah bagi masyarakat pelosok dan pedesaan," katanya menambahkan.

Sementara itu, Kepala Dukuh Keweron, Nuryadi mengatakan sangat terharu dan berterima kasih kepada BMH yang telah menyalurkan hewan kurban kepada kampungnya. Keweron termasuk kampung yang berada di dataran tinggi di Kulonprogo, berada di perbukitan. Saya sangat terharu atas kedatangan dan bantuan hewan kurban dari BMH. Dan saya juga memakili masyarakat sini menyampaikan terima kasih kepada BMH Yogyakarta atas bantuan yang telah diberikan," kata Nuryadi.

Selain itu, salah satu hikmah di Bulan Haji ini adalah menunjukkan kepada umat Islam di seluruh dunia bahwa meskipun mereka berbeda beda suku etnis dan negara warna kulit dan bentuk wajah tetapi mereka adalah satu, satu tujuan dan satu kiblat yaitu Kabah, Allah dan rasulnya, Nabi Muhammad SAW. Ini tentu menunjukkan bahwa umat Islam sangat menghargai dan bertoleransi terhadap yang lain. Karena walaupun kita berbeda beda tetapi sesungguhnya sama.  

"Jika kelompok ekstrem berusaha menciptakan ekslusivisme, intoleransi di masyarakat dan menganggap orang lain bukan bagian dari dirinya, maka hal ini harus dihilangkan. Sebab cara berpikir seperti itu, bertentangan dengan nilai nilai dan ajaran Islam yang sangat menghormati perbedaan," ujar anggota Komisi Ukhuwah Islamiyah Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini.

Kyai Suaib menambahkan, dalam ibadah haji dilarang saling mencela bertengkar dan melakukan tindakan apapun yang merusak termasuk mencabut pohon dan atau memotong pohon di jalan. Ini adalah petunjuk bahwa dalam upaya menciptakan iklim yang kondusif dalam kehidupan sosial kita harus menghindari perbuatan-perbuatan yang tercela misalnya saling menjatuhkan dan saling memojokkan.

"Oleh karena itu hikmah-hikmah yang terkandung dalam perayaan Hari Raya Idul Adha, atau yang juga disebut Hari Raya Haji dapat kita jadikan sebagai pedoman dalam membangun masyarakat yang damai," kata Kyai Suaib mengakhiri.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler