Puluhan Rumah di Jatim Alami Kerusakan Terdampak Gempa Bantul
Tiga unit tempat usaha rusak ringan dan satu unit rusak berat.
REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Gempa berkekuatan 6,4 SR yang berpusat di 86 kilometer (km) barat daya Bantul, DI Yogyakarta pada Jumat (30/6/2023) malam telah menyebabkan kerusakan di beberapa daerah. Hal ini termasuk di sejumlah kabupaten di wilayah Provinsi Jawa Timur (Jatim).
Kepala Pelaksana BPBD Jatim, Gatot Soebroto mengungkapkan, total ada 26 unit rumah mengalami kerusakan ringan di beberapa kabupaten wilayah Jatim. Kemudian sekitar 20 unit rumah mengalami kerusakan sedang. "Dan empat unit rumah rusak berat," tutur Gatot, Sabtu (1/7/2023) siang.
Tidak hanya rumah, sembilan fasilitas umum juga mengalami kerusakan ringan. Ada pula tiga unit tempat usaha rusak ringan dan satu unit rusak berat. Di samping itu, satu unit gudang juga dilaporkan mengalami kerusakan akibat gempa.
Berdasarkan data yang diterima, kerusakan-kerusakan tersebut berasal dari Kabupaten Pacitan, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Tulungagung, dan Kabupaten Blitar. Sebagaimana diketahui, Kabupaten Pacitan, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Ponorogo dan Kabupaten Nganjuk termasuk wilayah yang merasakan gempa skala IV.
Artinya, gempa dirasakan oleh orang banyak dalam rumah dan di luar rumah oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi. Menurut dia, pihaknya sendiri telah melakukan sejumlah upaya dalam menghadapi bencana tersebut.
Satu di antaranya menyebarluaskan informasi gempa melalui media komunikasi yang ada. Kemudian memberikan bantuan kepada BPBD Kabupaten Pacitan berupa 150 sembako dan 100 terpal mengingat jumlah kerusakannya tertinggi dibandingkan daerah lain.
Selain itu, agen bencana dan TRC BPBD kabupaten/kota yang terdampak melakukan asesmen. Lalu BPBD Kab/Kota yang terdampak mengimbau warga untuk tetap waspada.
BPBD Provinsi Jatim juga berkoordinasi dengan Pusat Krisis Kesehatan Regional Provinsi Jatim dan Dinas Kesehatan Provinsi Jatim. "Lalu TRC PB BPBD Kabupaten Blitar memberikan bantuan sembako kepada warga terdampak gempa bumi," ujarnya.
Untuk diketahui, BMKG mencatat telah terjadi enam kali gempa susulan setelah peristiwa utama terjadi. Namun kekuatan gempanya relatif lebih kecil dan dipastikan tidak berpotensi tsunami.