Produk-Produk Ini Biasanya Mengandung Aspartam, Pemanis Buatan yang WHO Duga Picu Kanker
WHO dikabarkan akan merilis temuan soal keamanan aspartam pada 14 Juli.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selain gula, produsen bisa menambahkan aspartam agar makanan terasa manis. Di Amerika Serikat, ada lebih dari 6.000 produk diproduksi dengan aspartam.
Bahaya aspartam bagi kesehatan mencuat setelah Reuters melaporkan bahwa penelitian kanker dari cabang Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan menyatakan bahwa pemanis buatan itu "mungkin bersifat karsinogenik bagi manusia". WHO dikabarkan akan merilis temuannya pada 14 Juli 2023.
Dilansir CBS News, Ahad (2/7/2023), Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC) WHO telah menilai potensi efek karsinogenik aspartam. Seorang perwakilan di organisasi tersebut mengatakan kepada CBS MoneyWatch bahwa mereka tidak mengonfirmasi laporan eksklusif Reuters tentang kesimpulan IARC mengenai keamanan aspartam.
IARC memeriksa potensi zat penyebab kanker, sementara kelompok WHO lainnya mengawasi rekomendasi tentang kadar yang aman untuk dikonsumsi manusia. Aspartam telah disetujui penggunaannya oleh Food and Drug Administration di Amerika Serikat (AS) untuk digunakan dalam produk makanan karena bahan aditif tersebut dinilai aman untuk masyarakat umum.
Meski begitu, pertanyaan tentang keamanan aspartam tetap ada. Satu penelitian peer-review pada 2021 yang diterbitkan dalam jurnal Nutrients mencatat bahwa dampak penggunaan jangka panjangnya tetap sulit diprediksi.
Aspartam merupakan pemanis buatan dipeptida. Senyawa pemanis buatan ini terdiri dari dua asam amino (asam aspartat dan fenilalanin) yang disatukan oleh ikatan peptida.
Pemanis buatan, yang 200 kali lebih kuat dari gula pasir biasa, memasuki pasar sebagai pemanis rendah kalori pada tahun 1981. Nama mereknya meliputi Nutrasweet, Equal, dan Sugar Twin.
Sejak itu, aspartam telah menjadi bahan utama dalam makanan dan minuman di seluruh Amerika Utara, Asia dan Eropa, menurut data dari jurnal ilmiah Nutrients. Menurut beberapa penelitian, aspartam tidak memengaruhi kadar gula darah atau insulin.
Hal itulah yang membuat aspartam menjadi pengganti gula yang populer untuk makanan pengidap diabetes. Produsen juga telah menggunakan aspartam dalam makanan ringan, bumbu dan minuman rendah gula, dan produk bebas gula di tengah penelitian yang mengaitkan konsumsi gula berlebih dengan berbagai jenis kanker.
Ada beberapa makanan dan minuman umum yang mengandung aspartam. Produknya termasuk populer di masyarakat, misalnya soda tanpa gula atau diet (termasuk Diet Coke), permen karet bebas gula (seperti permen karet Trident), campuran minuman diet (termasuk Crystal Light), bumbu rendah gula (seperti Log Cabin Sugar Free Syrup), gelatin bebas gula (seperti Jell-O bebas gula), dan pemanis untuk ditaruh di atas meja dijual dengan nama merek (termasuk Equal dan Nutrasweet).
Baik Coca Cola, pembuat Diet Coke, maupun produsen makanan lain yang mengandung aspartam tidak segera membalas permintaan komentar. Yang pasti, pemanis khusus yang digunakan dalam produk rendah gula bervariasi, dan perusahaan terkadang mengganti bahannya.
Untuk mendapatkan informasi yang paling akurat, konsumen harus memeriksa daftar bahan pada tiap produk. Dengan begitu, konsumen dapat memastikan apakah produk yang akan dibeli mengandung aspartam atau tidak.