Cina Hadapi Hari Terpanas dalam Enam Dekade
Suhu di sejumlah kota di Cina mencapai 40 derajat Celcius beberapa hari terakhir.
REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Cina telah mengalami hari-hari terpanas dalam enam dekade. Suhu di beberapa kota negara tersebut mencapai 40 derajat Celcius dalam beberapa hari terakhir.
Pusat Iklim Nasional (NCC) dalam sebuah pernyataan mengatakan, negara itu telah mencatat jumlah hari panas tertinggi dalam enam dekade terakhir. Menurut laporan surat kabar milik pemerintah Cina Global Times, beberapa gelombang panas yang melanda kota-kota utara negara itu sangat jarang terjadi.
Dari 21 Juni hingga 22 Juni, total 450.000 kilometer persegi tanah mengalami suhu melebihi 37 derajat celcius dalam beberapa hari terakhir. Beijing mencatat suhu beberapa hari berturut-turut lebih dari 40 derajat celcius pada Juni.
NCC menyatakan dikutip dari Anadolu Agency, Beijing terkena dampak paling parah, diikuti oleh Provinsi Hebei yang bertetangga dan Kota Tianjin. Lebih dari 200 juta orang telah terkena dampak di bagian utara negara itu oleh suhu yang melonjak melebihi 40 derajat celcius pada beberapa hari.
Panas terik di Cina Utara, menurut NCC, sangat jarang terjadi tetapi akan terus melanda beberapa bagian Cina Utara dan Barat Daya. Suhu akan lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya hingga 1 hingga 2 derajat celcius.
Kepala Administrasi Meteorologi Cina Cou Bing mengatakan, bahwa panas ekstrem dikaitkan dengan peristiwa cuaca El Nino. Peristiwa ini membuat peningkatan curah hujan di selatan pada musim panas dan kekeringan di utara.
Istilah El Nino mengacu pada pemanasan permukaan laut atau suhu permukaan laut di atas rata-rata di Samudera Pasifik tropis bagian tengah dan timur. Suhu diperkirakan akan meningkat lebih lanjut di bagian utara negara itu, badan cuaca memperingatkan.
Selain suhu panas yang tinggi, cuaca ekstrem pun berdampak dengan banjir di Cina. Sekitar 10 ribu orang mengungsi akibat banjir di Cina barat daya, yang terburuk dalam 50 tahun terakhir.
Biro Manajemen Darurat Xiang'xi, para pengungsi telah dipindahkan ke tempat yang lebih aman karena banjir di provinsi tengah Hunan. Sekitar 70 rumah roboh, 2.283 rusak dan ladang pertanian terendam banjir. Kerugian sejauh ini diperkirakan mencapai 575 juta yuan.