Twitter: User Wajib Diverifikasi untuk Akses Tweetdeck

Belum diketahui apakah Twitter akan membebankan biaya kepada pengguna.

Unsplash
Logo Twitter. Pengguna Twitter harus segera diverifikasi untuk menggunakan TweetDeck, kata perusahaan media sosial itu dalam sebuah tweet pada Senin (3/7/2023).
Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pengguna Twitter harus segera diverifikasi untuk menggunakan TweetDeck, kata perusahaan media sosial itu dalam sebuah tweet pada Senin (3/7/2023). Perubahan itu akan berlaku dalam 30 hari.

Baca Juga


Twitter membuat pengumuman dalam tweet yang merinci versi TweetDeck yang ditingkatkan dengan fitur-fitur baru. Tidak jelas apakah Twitter akan membebankan biaya kepada pengguna untuk TweetDeck versi baru dan lama. Twitter tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Mengenakan biaya untuk TweetDeck, yang sebelumnya gratis dan banyak digunakan oleh bisnis dan organisasi berita untuk memantau konten dengan mudah, dapat memberikan peningkatan pendapatan bagi Twitter. Pasalnya, Twitter tengah berjuang untuk mempertahankan pendapatan iklan di bawah kepemilikan miliarder Elon Musk.

Langkah itu dilakukan hanya beberapa hari setelah Musk mengatakan bahwa pengguna terverifikasi dan tidak terverifikasi akan memiliki jumlah posting terbatas yang dapat mereka baca per hari untuk mengatasi tingkat ekstrem pengikisan data dan manipulasi sistem.

Pengumumannya memicu reaksi keras dari pengguna di Twitter, dan pakar periklanan mengatakan itu akan melemahkan CEO baru Linda Yaccarino, yang mulai menjabat bulan lalu. Individu harus membayar 8 dolar AS per bulan untuk memverifikasi akun mereka, sementara organisasi membayar 1.000 dolar AS per bulan.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler