Pandemi dan Cedera Marc Marquez Biang Keterpurukan Honda di MotoGP
Sebelum 2020, Marc Marquez enam kali menyabet gelar juara dunia.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manajer tim Repsol Honda Alberto Puig mengidentifikasi penyebab terpuruknya timnya di MotoGP belakangan ini. Puig menuding pandemi Covid-19 dan cedera lengan Marc Marquez menjadi alasan utama di balik nasib buruk Honda di MotoGP.
Sebelum 2020, Marc Marquez enam kali menyabet gelar juara dunia. Sementara Honda memenangi 69 balapan dengan empat pembalap berbeda.
"Saya pikir, jika Anda melihat kembali ke tahun 2020, kami mengalami Covid dan kami mengalami cedera Marc. Dan sejak saat itu semuanya menurun," kata Puig dikutip dari Crash.net, Selasa (4/7/2023).
Cedera Marquez tak lantas pulih, melainkan memburuk, sebagian disebabkan oleh upayanya untuk bisa kembali ke lintasan lebih awal dari rencana. Alhasil, Marquez justru absen hingga putaran ketiga musim berikutnya. Sementara, pembatasan perjalanan akibat Covid mengganggu proses pengembangan HRC.
Tentu saja, pabrikan Eropa juga terpengaruh oleh praktik kerja dari rumah dan pandemi memakan korban jiwa yang jauh lebih besar di Italia daripada Jepang.
Namun, Jepang menghadapi rintangan geografis yang lebih besar selama musim MotoGP 2020 yang hanya berlangsung di Eropa dan musim MotoGP 2021 yang nyaris tanpa penerbangan.
Meskipun demikian, para rival Honda berhasil mengatasinya dengan baik, Suzuki memenangi gelar MotoGP pada 2020 (dengan Joan Mir) dan Yamaha pada 2021 (Fabio Quartararo).
"Situasi Marc sangat rumit dari sudut pandang pembalap dengan cederanya, tetapi juga dari sudut pandang perusahaan, tidak mudah bagi para insinyur kami untuk melakukan perjalanan kembali ke Jepang, jadi mereka harus tinggal di Eropa," kata Puig.
"Mereka tidak dapat mengembangkan motor seperti yang biasa mereka lakukan di masa lalu karena mereka tidak kembali [ke pabrik] dan bertukar banyak informasi."
"Jadi...
"Jadi tiba-tiba suatu hari Anda pergi ke sana dan Anda kehilangan dua persepuluh, lalu empat persepuluh, lalu satu detik dan kemudian Anda sudah tidak ada lagi. Saya rasa ini bukan momen tertentu, tapi sebuah kebetulan yang progresif yang membawa kami ke situasi saat ini."
Format kalender normal MotoGP baru kembali pada 2022, sementara lengan kanan Marquez membutuhkan waktu hingga awal tahun 2023 untuk mendapatkan kembali kekuatan dan gerakannya, dengan dua kasus diplopia yang harus diatasi.
Honda mengalami penurunan drastis dalam hal kemenangan balapan saat Marquez cedera dan pandemi dimulai (dan juga tanpa kemenangan di tahun 2022).
Namun dalam hal pemenang balapan yang berbeda di RC213V, penurunan dimulai jauh lebih awal, setelah tahun 2016, ketika Marquez, Dani Pedrosa, Jack Miller, dan Cal Crutchlow semuanya meraih kemenangan.
Honda hanya meraih satu kemenangan musim ini, sebuah kemenangan mengejutkan dari Alex Rins di COTA. Namun, hasil terbaik berikutnya di hari Ahad adalah posisi kedelapan.
Rins yang cedera tetap menjadi pembalap Honda teratas di klasemen pembalap, menempati posisi ke-13. Sementara Honda berada di urutan keempat di klasemen konstruktor dan hanya selisih tujuh poin dari Yamaha yang berada di posisi terbawah.
Prestasi Honda dari 2013 sampai 2022 di MotoGP
2013: 9 kemenangan (2 pembalap menang, Marquez juara)
2014: 14 kemenangan (2 pembalap menang, Marquez juara)
2015: 7 kemenangan (2 pembalap menang)
2016: 9 kemenangan (4 pemalap menang, Marquez juara)
2017: 8 kemenangan (2 pembalap, Marquez juara)
2018: 10 kemenangan (2 pembalap menang, Marquez juara)
2019: 12 kemenangan (1 pembalap menang, juara Marquez)
2020: 0 kemenangan
2021: 3 kemenangan (1 pembalap menang)
2022: 0 kemenangan
2023: 1 kemenangan*
* Setelah delapan putaran.