Hilang 3 Bulan di Irak, Akademisi Israel-Rusia Ditahan Faksi Bersenjata Pro-Iran
Israel mengungkapkan, Elizabeth Tsurkov ditahan oleh faksi bersenjata pro-Iran, Katai
REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV – Akademisi berkewarganegaraan Israel-Rusia Elizabeth Tsurkov yang dilaporkan hilang di Irak sejak Maret lalu disebut masih hidup. Pemerintah Israel mengungkapkan, Tsurkov ditahan oleh faksi bersenjata pro-Iran, Kataib Hezbollah.
"Elizabeth Tsurkov masih hidup dan kami menganggap Irak bertanggung jawab atas keselamatan dan kesejahteraannya," kata kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam sebuah pernyataan, Rabu (5/7/2023), dikutip laman Aljazirah.
Saat ini badan-badan Israel yang relevan sudah terlibat dalam menangani situasi terkait Elizabeth Tsurkov. Belum ada komentar langsung dari pejabat Irak maupun Rusia soal kabar masih hidupnya Tsurkov.
Sementara itu, ibu Elizabeth Tsurkov, Irena, mengungkapkan, dia kehilangan kontak dengan putrinya dua bulan lalu. “Dari apa yang saya ketahui hingga hari ini, dia berada di Turki, mengerjakan penelitiannya untuk Princeton. Saya bahkan tidak tahu dia ada di Irak,” katanya saat diwawancara N12 News.
Menurut Pemerintah Israel, Tsurkov mengunjungi Irak menggunakan paspor Rusia. Israel memang melarang warganya bepergian ke Irak yang dianggap sebagai negara musuh. Pemerintah Israel mengungkapkan, Tsurkov datang ke Irak atas inisiatifnya sendiri untuk mengerjakan penelitian doktoral dan akademiknya di Princeton University, Amerika Serikat (AS). Menurut informasi di laman LinkedIn-nya, bidang yang diteliti Tsurkov adalah pelanggaran hak asasi, politik, pergolakan di Suriah, Irak, Israel, dan wilayah pendudukan Palestina.
Seorang diplomat Barat yang ditugaskan di Irak mengungkapkan, Tsurkov telah tiba di Baghdad pada awal Desember 2022. Menurut sumber intelijen Irak, Tsurkov diculik di Baghdad awal Ramadan lalu.
Sementara terkait Kataib Hezbollah, mereka adalah faksi kuat dari Hashed al-Shaabi Irak, mantan paramiliter yang didukung Iran. Mereka diintegrasikan ke dalam pasukan keamanan Irak.