Sekjen PBB tak Sudi Tarik Kecaman Atas Serangan Israel ke Jenin
Wakil juru bicara PBB menyatakan Guterres tetap pada pandangannya.
REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Duta Besar Israel untuk PBB mendesak Sekjen PBB Antonio Guterres menarik kembali kecaman atas serangan Israel ke Jenin, Tepi Barat. Guterres menyatakan pasukan Israel menggunakan kekuatan berlebihan dalam menyerang Jenin. Namun, Guterres tak sudi menarik kecamannya tersebut.
Wakil juru bicara PBB, Farhan Haq pada Jumat (7/7/2023) merespons desakan dubes Israel itu. Ia menyatakan, Guterres menyampaikan pandangannya terhadap operasi militer Israel di kamp pengungsi Jenin.
‘’Dia tetap pada pandangannya tersebut,’’ kata Haq seperti dilansir laman berita Aljazirah, Sabtu (8/7/2023). Guterres merasa marah dengan serangan udara Israel atas Jenin pada awal Juli lalu yang membahayakan warga sipil.
Ia menyampaikan pernyataannya pada Kamis lalu, merespons serangan danmpak yang ditimbulkan militer Israel. Lebih dari 100 warga sipil terluka, ribuan warga mengungsi, sekolah dan rumah sakit rusak, dan saluran air dan listrik mati.
‘’Serangan udara Israel dan operasi militer di lapangan di kamp pengungsi yang padat merupakan kekerasan terburuk di Tepi Barat dalam beberapa tahun ini, dengan dampak signifikan bagi warga sipil,’’ kata Guterres.
Sekjen PBB ini juga mengkritik Israel yang menghalangi warga terluka mendapatkan perawatan medis dan pekerja kemanusiaan memberikan bantuan kepada warga sipil. Sebanyak 12 orang di antaranya empat anak-anak meninggal dalam serangan Israel ke Jenin.
Merespons kritik Guterres, Dubes Israel untuk PBB Gilad Erdan menyatakan kritik tersebut memalukan dan sepenuhnya tak sesuai dengan kenyataan.
Erdan mengirimkan surat ke 15 anggota Dewan Keamanan (DK) PBB dan Guterres sebelum pertemuan DK. Ia menyatakan,’’Komunitas internasional dan DK PBB mestinya mengecam serangan teror terakhir Palestina dan meminta pertanggungjawaban pemimpin Palestina.’’
Ia juga mengeklaim, serangan pasukan Israel ke Jenin tujuannya memberangus teror yang menargetkan warga sipil Israel. Di sisi lain, pada Rabu (5/7/2023), tiga pakar HAM independen mengeluarkan pernyataan mengenai serangan Israel ke Jenin.
Menurut mereka, serangan udara dan dart pasukan Israel ke Jenin telah menyebabkan sejumlah pelanggaran hukum dan standar internasional dan bisa merupakan kejahatan perang.
Sikap Sekjen PBB ini berbeda dengan yang diambil kantor berita BBC yang kemudian meminta maaf terkait serangan Israel ke Jenin yang menyebabkan kematian empat anak.
Saat itu kelompok pendukung Israel di Inggris marah kepada presenter BBC News yang mewawancarai mantan perdana menteri Naftali Bennett terkait serangan pasukan Israel ke Jenin dan menyebabkan sejumlah anak-anak menjadi korban meninggal.
Wawancara dengan Bennett dilakukan oleh pembawa acara BBC News, Anjana Gadgil. Setelah acara selesai, pendukung Israel dan kelompok pro negara Yahudi beraksi menentang Gadgil. Menudingny biasa dan melanggar aturan BBC yang tak melakukan pemihakan.
Protes mereka layangkan ke BBC dan lembaga ini meminta maaf atas bahasa yang digunakan Gadgil dalam wawancara itu.
Seorang juru bicara BBC mengungkapkan, pihaknya menerima masukan dan komplain soal wawancara Gadgil dengan Bennett di BBC News soal Jenin,Tepi Barat setelah pasukan Israel keluar dari sana Selasa (4/7/2023) tengah malam.
‘’Komplain muncul berhubungan dengan pertanyaan-pertanyaan spesifik dalam wawancara mengenai kematian anak-anak muda di kamp pengungsi Jenin,’’katanya seperti diberitakan Arab News, Kamis (6/7/2023).
Ia menambahkan, PBB mengangkat itu mengenai dampak operasi militer Israel di Jenin pada anak-anak dan pemuda. ‘’Meski subjek ini sah ditanyakan dalam wawancara, kami meminta maaf bahasa yang digunakan tak disusun secara baik dan kurang tepat.’’