Erdogan Melunak, Akhirnya Dukung Swedia Menjadi Anggota NATO

Erdogan menyampaikan proposal keanggotan Swedia di NATO ke parleman untuk ratifikasi.

EPA-EFE/FILIP SINGER
Seorang petugas keamanan berada di lokasi pertemuan NATO, di Vilnius, Lithuania, Ahad (9/7/2023)
Red: Ferry kisihandi

REPUBLIKA.CO.ID, VILNIUS – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan akhirnya sepakat menudukung proposal Swedia menjadi anggota NATO. Ini mengakhiri aksi setahun Turki yang tak memberikan lampu hijau untuk meminta ratifikasi parlemen keanggotaan Swedia. 

Baca Juga


Sekjen NATO Jens Stoltenberg mengumumkan pada Senin (10/7/2023) malam bahwa Erdogan akhirnya bersedia menyampaikn proposal keinginan Swedia masuk NATO ke parlemen Turki untuk memperoleh persetujuan mereka. 

Ia menuturkan, kesepakatan ini tercapai setelah ada pembicaraan di Vilnius, Lithuania antara Erdogan dengan Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson. 

‘’Saya gembira mengumumkan, Presiden Erdogan telah sepakat menyerahkan proposal Swedia ke parlemen Turki sesegera mungkin dan bekerja dengan mereka untuk dilakukan ratifikasi. Ini hari bersejarah,’’ kata Stoltenberg seperti dilansir ALjazairah, Senin. 

Keanggotaan NATO perlu mendapatkan persetujuan dari seluruah anggota. Sejak tahun lalu, Turki menangguhkan keanggotaan Swedia karena dianggap memberikan ruang bagi para aktivis Kurdi yang selama ini dicap teroris oleh Turki. 

Baca Juga: Sekutu Barat Bahas Jaminan Keamanan Ukraina di Pertemuan NATO

Serangkaian demonstrasi di Stockholm, termasuk aktivis anti-Islam yang membakar Alquran juga membuat marah Turki. Pernyataan bersama tercapai juga setelah disepakati Turki dan Swedia bersama-sama melakukan koordinasi melakukan kontraterorisme. 

Presiden AS Joe Biden memuji komitmen Erdogan terhadap proposal keanggotan Swedia di NATO. ‘’Saya siapa bekerja sama dengan Presiden Erdogan dan Turki dalam memperluas pertahanan dan pertahanan di kawasan Euro-Atlantic,’’ katanya. 

Ia menyatakan akan menyambut Perdana Menteri Kristersson dan Swedia sebagai anggota ke-32 NATO. Ia berterima kasih juga kepada Sekjen Stoltenberg atas kepemimpinannya yang mumpuni sehingga terjadi kesepakatan antara Turki dan Swedia. 

Menteri Luar Negeri Finlandia Elina Valtonen menyatakan negaranya yang telah resmi menjadi anggota NATO pada April lalu yang juga dilobi Swedia, akan melakukan ratifikasi. ‘’Keanggotaan kami tak lengkap tanpa Swedia,’’ katanya. 

Finlandia dan Swedia mengajukan permohonan keanggotaan pada Mei 2022 karena kekhawatiran mereka atas agresi Rusia, menyusul invasi negara tersebut terhadap Ukraina pada 24 Februari 2022 dan hingga kini perang masih berlangsung. 

Sebelumnya presiden Turki....

Sebelumnya, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan melakukan langkah mengejutkan. Ia memberikan syarat lain agar Turki mau memberikan persetujuan atas keinginan Swedia menjadi anggota NATO. Ia anggap ini menjadi solusi saling menguntungkan. 

Erdogan mengaitkan proposal keanggotaan Swedia dengan keanggotan Turki di Uni Eropa (UE). Penolakan UE atas masuknya Turki ke dalam organisasi ini selalu dengan dalih catatan HAM Turki, termasuk kasus konflik masa lalu antara Turki dengan Armenia. 

Menurut Erdogan, UE mesti membuka jalan bagi Ankara untuk mengakses masuk ke blok tersebut, sebagai imbalannya, nanti parlemen Turki meratifikasi atau memberikan persetujuan atas proposal Swedia menjadi anggota NATO. 

Untuk masuk menjadi NATO, semua anggota yang terdiri atas 31 negara harus menyetujuinya. Tinggal Turki dan Hungaria yang belum memberikan lampu hijau bagi Swedia. Di sisi lain, keinginan Turki menjadi anggota UE mengendam selama bertahun-tahun. 

Pembicaraan mengenai keanggotaan Turki dilakukan pada 2005, periode pertama Erdogan menjabat sebagai perdana menteri. Hubungan Turki dengan negara anggota UE memburuk dalam beberapa tahun terakhir. 

Khususnya pada 2016, saat upaya kudeta terhadap pemerintahan Erdogan gagal. Namun kemudian membaik. Sebab UE bergantung pada bantuan Turki khususnya imigran. Apalagi setelah perang saudara di Suriah, banyak warga yang meninggalkan negaranya itu. 

‘’Saya menyeru dari sini kepada negara-negara yang membuat Turki menunggu di depan UE selama lebih dari 50 tahun,’’ kata Erdogan menjelang keberangkatannya ke Vilnius, Lithuania, untuk menghadiri pertemuan pemimpin negara NATO. 

Ia lalu menyampaikan persyaratan, ’’Pertama, datang dan buka pintu untuk Turki masuk ke UE. Lalu, kami akan membuka pintu untuk Swedia, seperti yang telah kami lakukan ke Finlandia,’’ kata Erdogan. Ia bertekad menyampaikan hal ini saat pertemuan NATO.

 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler