Gagal Jadi Anggota, Ukraina Hanya Panen Janji NATO
Inggris janjikan rudal jelajah jarak jauh ke Ukraina.
REPUBLIKA.CO.ID, VILNIUS – Pertemuan pemimpin negara anggota NATO selama dua hari sejak 11 Juli berakhir pada Rabu (12/7/2023). Harapan Ukraina menjadi anggota atau sekadar undangan menjadi anggota NATO tak kesampaian hingga berakhirnya perhelatan di Vilnius, Lithuania itu.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, pulang hanya membawa sejumlah janji yang disampaikan anggota NATO, setelah 16 bulan melakukan perlawanan invasi Rusia. Termasuk janji bom tandan yang diajanjikan AS sebelum pertemuan NATO.
Ada sejumlah janji yang disampaikan NATO untuk Ukraina. Di antaranya, meski NATO tak memberikan undangan keanggotaan untuk Ukraina saat pertemuan di Vilnius tetapi menghapus persyaratan keanggotaan yang disebut Membership Action Plan (MAP).
Ditiadakannya persyaratan ini menghapus hambatan bagi Kiev untuk bergabung dalam aliansi pertahanan ini. Dewan NATO-Ukraina juga pertama kalinya berlangsung pada Rabu (12/7/2023), format baru yang dirancang untuk memperkuat kerja sama antara Kiev dan NATO.
Dalam deklarasi setelah pertemuan, negara anggota NATO juga menjanjikan dukungan kepada Ukraina sepanjang yang diperlukan. Selain itu, negara-negara G-7 akan mengumumkan kerangka kerja internasional demi jaminan keamanan jangka panjang untuk Ukraina.
Baca Juga: Zelenskky Terus Mengeluh, AS-Inggris Sebut Ukraina tak Tahu Terima Kasih
Terutama untuk meningkatkan pertahanan Ukraina melawan Rusia dan mencegah Moskow melakukan agresi yang sama di masa depan. Prancis juga berjanji bersama Inggris menyuplai rudal jelajah jarak jauh untuk Ukraina, yang bisa menjangkau 250 km.
Dengan rudal jelajah ini membantu pasukan Ukraina untuk menghantam pasukan Rusia. Rudal dari Inggris akan menambah stok yang didatangkan dari Prancis. Dengan demikian, jumlahnya akan menjadi signifikan.
Tak hanya itu, Inggris menjanjikan Ukraina lebih dari 70 kendaraan tempur dan logistik. Ribuan amunisi untuk tank Challenger 2 dan paket perbaikan peralatan senilai 65 juta dolar AS. Inggris bakal meluncurkan proyek melalui NATO, pusat rehabilitasi medis untuk tentara Ukraina.
Janji lainnnya, koalisi 11 negara akan mulai melatih pilot Ukraina untuk menerbangkan pesawat tempur F-16 pada Agustus mendatang di Denmark. ‘’Pusat pelatihan akan didirikan di Rumania,’’ demikian pernyataan koalisi 11 negara itu.
Meski belum ditentukan mengenai pasokan pesawat F-16, program pelatihan ini akan membuat pilot Ukraina diharapkan sudah mampu menerbangkan F-16 pada awal tahun depan.
Pemerintah Jerman, memfinalisasi 770 juta dolar AS paket bantuan militer untuk Ukraina. Termasuk dua peluncur Patriot, tambahan 40 kendaraan infanteri tempur Marder, juga tambahan tank tempur serta amunisi.
Baca Juga: Menhan Inggris ke Zelenskyy: Kami Bukan Amazon
Sedangkan Norwegia, akan meningkatkan dukungan militernya dari 2,5 miliar crown (239 juta dolar AS) pada tahun ini hingga 10 miliar crown. Terakhir, aliansi pertahanan ini sepakat lebih jauh mengembangan Comprehensive Assistance Package (CAP).
Melalui paket ini, Ukraina mendapatkan bantuan nonsenjata yang komitmen saat ini sebesar 500 juta euro. Ini akan menjadi program multi year.
Dengan demikian, selepas pertemuan NATO di Vilnius, Ukraina membawa pulang sejumlah janji yang diharapkan benar-benar terealisasi agar pasukannya mampu melakukan serangan balik secara efektif terhadap Rusia.