Mengenal Surat Ar Rahman yang Disebut Sebagai Surat Pengantin
Pengantin Alquran adalah Surat Ar Rahman.
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Surat Ar Rahman dikenal juga dengan nama Arus Alquran, yang secara harfiah berarti Pengantin Alquran. Mengapa demikian?
Prof Quraish Shihab dalam kitab Tafsir Al Misbah jilid 13 membenarkan bahwa Surat Ar Rahman memang dikenal dengan nama Pengantin Alquran. Imam Baihaqi meriwayatkan bahwa Nabi SAW bersabda, "Segala sesuatu memiliki pengantinnya dan pengantin Alquran adalah Surat Ar Rahman."
Penamaan itu karena indahnya surat ini dan karena di dalamnya terulang sekian kali ayat fa bi ayyi ala'i Rabbikuma tukadziban, dan diibaratkan dengan aneka hiasan yang dipakai oleh pengantin.
Prof Quraish menjelaskan, tema utama surat ini adalah uraian tentang nikmat-nikmat Allah, bermula dari nikmat-Nya yang terbesar dan teragung, yaitu Alquran. Thabathabai berpendapat bahwa surat ini mengandung isyarat tentang ciptaan Allah dengan sekian banyak bagiannya di langit dan bumi, darat dan laut, manusia dan jin.
Di mana Allah mengatur semua itu dalam satu pengaturan yang bermanfaat bagi manusia dan jin. Bermanfaat untuk hidup mereka di dunia yang akan binasa dan yang kekal abadi di akhirat.
Prof Quraish mengutip pendapat pakar tafsir Al Biqai bahwa tema utama Surat Ar Rahman adalah pembuktian tentang apa yang diuraikan pada akhir Surat Al Qamar yang lalu. Yani tentang keagungan kuasa Allah, kesempurnaan pengaturan-Nya, yang ditunjuk oleh perincian keajaiban makhluk-makhluk-Nya dan keserasian serta keindahan ciptaan-Nya yang dikemukakan pada surat ini.
Yakni dengan jalan mengingatkan hal-hal tersebut kepada manusia dan jin. Dengan demikian, Al Biqai menyimpulkan, tujuan utama surat ini adalah menetapkan bahwa Allah SWT menyandang sifat rahmat yang tercurah kepada semua tanpa terkecuali.
Nama Ar Rahman yang mengandung makna keluasan anugerah dan ketercakupannya bagi semua demikian juga Arus Alquran merupakan nama-nama yang paling tepat untuk menunjuk tujuan tersebut.
Adapun ulama yang lain menilai bahwa Surat Makiyyah ini merupakan surat ke-43 yang diterima Nabi sebelum Surat Fathir dan sesudah Surat Al Furqan. Jumlah ayat-ayat sebanyak 77 ayat menurut cara perhitungan ulama Makkah dan Madinah, dan 78 ayat menurut cara perhitungan ulama Syam dan Kufah.