Dinkes Pacitan Tangani Temuan 6 Warga Diduga Terpapar Antraks

Temuan ini mengacu laporan Puskesmas Gondasari di Kecamatan Punung.

ANTARA/Destyan Sujarwoko
Petugas menunjukkan foto infeksi kulit yang menyerang warga setelah kematian 26 ekor sapi akibat bakteri antraks di Desa Sidomulyo, Kecamatan Pagerwojo, Tulungagung, Jawa Timur, Selasa (8/6/2021). Sedikitnya enam warga di desa ini mengalami gejala kulit melepuh berbentuk cincin disertai warna gosong di tengah yang diindikasi sebagai penyakit antraks, diduga tertular ternak mereka yang lebih dulu terpapar.
Red: Yusuf Assidiq

REPUBLIKA.CO.ID, PACITAN -- Enam warga di wilayah Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, menderita sakit dengan gejala mirip antraks atau suspek antraks.

Temuan ini mengacu laporan Puskesmas Gondasari di Kecamatan Punung, Kamis, setelah menerima dan melayani pasien rawat jalan dengan gejala klinis yang identik penyakit antraks.

"Ya, dalam sepekan terakhir sudah ada enam pasien suspek antraks yang menjalani rawat jalan di sini," kata Kepala Puskesmas Gondosari, dr Ika Maya Sari di Tulungagung.

Temuan kasus itu telah dilaporkan ke Dinas Kesehatan (Dinkes) Pacitan. Namun untuk memastikan, pihak dinas kesehatan telah melakukan protokol penanganan terhadap keenam pasien tersebut.

Petugas juga telah mengambil sampel luka pada kulit penderita yang mengalami luka mirip kasus antraks untuk diperiksakan di laboratorium.

"Dari hasil anamnesa (pemeriksaan), hasil kunjungan teman-teman, lingkungan pun juga memungkinkan besar terpapar hewan ternak (antraks), sehingga teman teman mengkategorikan suspek antraks," ucap Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinkes Pacitan Nur Farida.

Dugaan keenam pasien menderita antraks diperkuat fakta bahwa mereka juga memelihara ternak sapi yang diduga terpapar wabah antraks.

"Ini sudah sembuh. Tetapi kasus ini tetap menjadi pantauan Dinas Kesehatan. Kirim sampel ke BBVE (Balai Besar Veteriner) Wates, Yogyakarta," ujar dia.

Baca Juga


sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler