Nasdem: Usung Anies dan Ada di Pemerintahan Jokowi Merupakan Hal Berbeda

Politikus Nasdem sebut usung Anies tapi tetap dalam pemerintahan Jokowi hal berbeda.

Republika/Thoudy Badai
Kader Partai Nasdem saat mengikuti acara Apel Siaga Perubahan Partai Nasdem di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Politikus Nasdem sebut usung Anies tapi tetap dalam pemerintahan Jokowi hal berbeda.
Rep: Nawir Arsyad Akbar Red: Bilal Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali menegaskan komitmennya mengawal pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Meskipun pihaknya sudah mendeklarasikan Anies Rasyid Baswedan sebagai bakal calon presiden (capres).

Baca Juga


"Kita tahu bahwa posisi koalisi Partai Nasdem berada pada pemerintahan, tetapi bagi Partai Nasdem ini adalah dua hal yang berbeda. Konsistensi kira mengawal pemerintahan sampai tahun 2024," tegas Ali dalam pidatonya di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Ahad (16/7/2023).

Kendati demikian, Partai Nasdem diakuinya juga menghadapi posisi sulit setelah mendeklarasikan Anies sebagai bakal capres. Sebab, partai dengan warna dominan biru tua itu berada dalam koalisi pemerintahan Jokowi.

"Kita perjuangkan untuk menjadi presiden republik Indonesia pada tahun 2024. Tentunya memilih Anies Rasyid Baswedan sebagai calon presiden dari Partai Nasdem bukanlah pilihan yang mudah bagi Partai Nasdem," ujar Ali.

Ali yang merupakan Ketua Panitia Pelaksana Apel Siaga Perubahan hari ini menjelaskan, kompleks Gelora Bung Karno dipenuhi oleh lebih dari 100 ribu kader Partai Nasdem. Masih banyak jutaan kader lain yang ikut mengawal acara hari ini.

Tegasnya, seluruh kader Partai Nasdem bersama rakyat siap untuk memenangkan Anies sebagai presiden periode 2024-2029. Seluruh kadernya akan terus berada di belakang kepemimpinan Surya Paloh sebagai ketua umum.

"Puluhan juta rakyat Indonesia menyatakan kami tetap berdiri tegak di samping Bapak untuk memperjuangkan, mempertahankan, menjadikan Bapak Anies Rasyid Baswedan sebagai presiden tahun 2024," ujar Ali.

"Kami adalah anak-anak Bapak, kami sekali lagi akan berada di barisan Bapak, kami tegak lurus di barisan Bapak. Kami tidak akan pernah meninggalkan Bapak atas keputusan yang sudah diambil, karena ini adalah kewajiban kami sebagai kader," sambungnya menegaskan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler