Rasulullah SAW Reshuffle Gubernur Bahrain
Reshuffle pernah terjadi di masa Rasulullah SAW.
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA --Presiden Joko Widodo melakukan perombakan atau reshuffle dalam kabinet Indonesia Maju pada Senin (17/07/2023). Jokowi mencopot beberapa menteri dan menggantinya dengan nama-nama baru.
Terlepas dari topik tersebut, Rasulullah SAW juga pernah melakukan reshuffle. Salah satunya, yakni melakukan perombakan jabatan di tingkat kegubernuran.
Rasulullah SAW pernah mencopot jabatan Al Ala Ibnul Hadhrami sebagai Gubernur Bahrain dan menggantinya dengan Aban bin Sa'id Ibnul Ash bin Umayyah. Penulis belum menemukan referensi yang kuat tentang sebab Rasulullah mengganti posisi Al Ala Ibnul Hadhrami sebagai Gubernur Bahrain. Tetapi sebagian ahli sejarah ada yang menjelaskan bahwa Al Ala kemudian ditugaskan untuk memimpin wilayah Al Qathif, Bahrain sedang Aban ditempatkan di Al Khath, Bahrain.
"Para ahli sejarah mengatakan bahwa Rasulullah mengganti Al Alla bin Hadhrami dengan Abban bin Sa'id bin Al Ash bin Umayyah untuk jabatan gubernur. Sebagian ahli sejarah yang lain mengatakan, sesungguhnya Al Alla ditugaskan untuk wilayah Al Qathif di Bahrain sedang Al Abban ditugaskan untuk wilayah Al Khath di Bahrain," (Syekh Al Baladzuri dalam Fathul Buldan,2015).
Al Ala sendiri memiliki rekam jejak cukup baik dalam menjalankan tugasnya. Ia pernah diutus untuk mengirim surat Rasulullah kepada penguasa Bahrain yakni Mundzir bin Sawa. Setelah menerima surat tersebut, pemimpin Bahrain itupun masuk Islam. Al Ala juga mengirim surat Rasulullah pada penguasa Hajar atau Sebakhat yang berhasil mengislamkan penguasa tersebut. Al Ala juga berhasil meningkatkan pengumpulan zakat berkali-kali lipat.
Sementara Aban sendiri masuk Islam tak lama setelah pecahnya perang Hudaibiyah. Aban menjadi salah satu sahabat yang diutus Rasulullah dari Madinah untuk menaklukkan Najd. Tugas itu pun dapat dijalankannya. Aban berhasil menaklukan Najd. Sejumlah ulama seperti Umar bin Syabah, Abu Bakar bin Syaibah, Ibnu Abdil Barr, Ibnu Arsir, Ibnu Katsir dan lainnya bahkan menyebut Aban sebagai sekretaris Nabi Muhammad SAW.
"Tatkala Rasulullah SAW mencopot jabatan Al Ala Ibnul Hadehrami di Bahrain pada tahun 9 H. Beliau lalu mengangkat Aban sebagai penggantinya untuk memerintah di bagian darat Bahrain dan perairannya. Ketika Nabi SAW wafat, Aban masih tetap menjadi Gubernur di sana sampai pada masa Khalifah Abu Bakar. Ia terbunuh ketika melakukan perjalanan menuju Syams," (Prof Dr. Muhammad Mustafa Azami dalam buku 65 Sekretaris Nabi diterbitkan Gema Insani, 2008).
Ia terbunuh pada perang Ajnadain tahun 13 H. Sebagian ulama berpendapat bahwa ia terbunuh pada perang Yarmuk tahun 15 H. Pendapat lainnya mengatakan Aban meninggal setahun setelah perang Yarmuk.
Setelah Rasulullah wafat, Al Alla bin Hadhrami memutuskan meninggalkan Bahrain dan tinggal di Madinah. Tetapi penduduk Bahrain meminta Khalifah Abu Bakar agar menugaskan kembali Al Alla bin Hadhrami sebagai Gubernur di Bahrain. Abu Bakar pun memenuhi permintaan rakyat Bahrain dan kembali mengutus Al Alla ke Bahrain. Kepemimpinan Al Alla berlanjut pada masa Khalifah Umar bin Khattab. Ahli sejarah berpendapat bahwa Al Alla meninggal di Bahrain lalu digantikan oleh Abu Hurairah ad Dausi.