Cerita Isco, Supersub Penting Real Madrid, Dikucilkan Berani Tolak Pindah ke Barcelona
Isco bangga pernah membela tim sebesar Real Madrid dan memenangkan banyak gelar.
REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Isco Alcaron adalah salah satu pemain inti Real Madrid di era kepelatihan Zinedine Zidane. Isco mungkin bukan starter regular, tetapi peran pentingnya dalam skuad Madrid yang memenangkan tiga gelar Liga Champions berturut-turut tidak bisa diremehkan.
Pemain internasional Spanyol tersebut membuat 353 penampilan di semua kompetisi bersama Madrid. Ia mencetak 53 gol dan 57 assist. Isco memenangkan lima trofi Liga Champions, empat Piala Dunia Antarklub, tiga gelar La Liga Spanyol, dan Copa del Rey, serta gelar lainnya.
Baru-baru ini, Isco bicara tentang bulan-bulan terakhirnya bersama Madrid kepada Marca. Di era Zidane, sang pelatih mengharapkan lebih dari dirinya. Dan ia pun mengakui tidak berharap lebih dari pelatih asal Prancis tersebut. Namun Isco adalah pemain penting di skuad Zidane.
Peran Isco kemudian tiba-tiba menurun tajam saat Santiago Solari ditunjuk sebagai pelatih Madrid pada 2018 menggantikan Zidane yang mengundurkan diri untuk istirahat. Ia merasa dikuculkan di era Solari. Ia pun tak mendapatkan penjelasan mengapa mengalami situasi sulit tersebut secara tiba-tiba.
“Ketika saya bertanya langsung kepada Solari, dia mengatakan kepada saya bahwa tidak ada yang salah, tetapi pelatih yang memutuskan,” ujar Isco dilansir dari madriduniversal, Rabu (19/7/2023).
Dalam situasi tersebut, Isco mengaku mendapatkan tawaran dari rival Madrid yakni Barcelona. Dan mengingat situasinya saat itu, menurut Isco, seharusnya sudah meningalkan Madrid pada 2018. Tetapi ia berpikir bahwa untuk mencapai karier di masa itu butuh waktu lama. Oleh karena itu ia memilih bertahan untuk bersaing dengan siapapun.
Barcelona siap menampungnya dengan tawaran yang diajukan pada musim panas 2018. Proposal Barca menggiurkan secara finansial. Namun sang pemain menolak hengkang dari Santiago Bernabeu meski mendapatkan iming-iming finansial besar.
“Barca menawarkan pada 2018? Ya, Bartomeu menelepon saya dan dengan gaji yang dia berikan saat itu. Tapi saya sangat baik di Madrid, rekan tim saya, dan suasana yang luar biasa. Itu adalah tim impian saya, di mana saya memenangkan segalanya. Saya tidak meninggalkan Madrid untuk semua emas di dunia,” ungkap Isco.
Isco tetap bangga pernah memperkuat tim sebesar Real Madrid dan memenangkan banyak gelar bergengsi. Kini Isco tanpa tim sejak meninggalkan Sevilla dengan status bebas transfer pada Agustus 2022.