Duh Rekeningnya Diblokir, Panji Gumilang Memelas: Jangan Lama-Lama Mas...!
Panji membutuhkan dana tersebut untuk membayar honor para ustadz dan ustazah.
REPUBLIKA.CO.ID, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan atau PPATK memblokir 256 rekening Panji Gumilang, yang diduga memiliki transaksi mencurigakan triliunan rupiah hingga dugaan korupsi. Namun, Panji Gumilang membantah dan meminta agar PPATK tidak lama-lama memblokir rekening yang dia sebut milik Al-Zaytun, bukan dirinya.
"Saudara-saudara, orang mandiri dan berdikari itu banyak rongrongannya, saudara tahu? Pasti tahulah. Rekening kita diblokir," kata Panji dalam akun YouTube Al-Zaytun Official, Ahad (16/7/2023).
Kepada para santrinya, Panji Gumilang menyampaikan agar tidak perlu khawatir. Karena, Panji percaya bahwa pemerintah akan segera membuka rekening Al-Zaytun kembali.
"Jangan takut, pasti dikembalikan, mengapa? Karena ini Negara Pancasila. Mungkin kalau negara rampas-merampas (lalu) rampasannya dibagi-bagi, itu bisa jadi. Tapi ini Negara Pancasila, Indonesia raya mas! Untuk mendidik kok diblokir," ungkap Panji.
Panji sedikit menyinggung peran lembaga yang seharusnya melindungi lembaga pendidikan, bukan justru semana-mena memblokir. Jika pun ingin menanyakan asal muasal dana tersebut, kata dia, bisa ditanyakan baik-baik dengan pikiran yang sehat.
"Pikiran yang sehat itu musti pelan-pelan, diomongkan oleh lembaga yang mestinya melindungi," kata Panji.
"Saudara jangan takut, saya bertanggung jawab, jangan pernah takut. Kalian bisa makan, syekh punya cara," ucap Panji kepada para santrinya agar tidak perlu khawatir tentang rekening yang diblokir tersebut.
Panji berpesan, agar negara tidak berlama-lama memblokir rekeningnya. Panji beralasan, bahwa dia pun membutuhkan dana tersebut untuk membayar honor para ustadz dan ustazah yang mengajar di pesantrennya.
"Blokir ya blokir... yo mbok ora sue-sue, buka toh mas, di sini menunggu. Katanya harus mendapat upah, lah guru kan harus diberikan honor, honor itu penghormatan. Saya tidak mau nanti ustadz ustadzah di sini membuat petisi, tidak perlu, syekh saja," kata Panji.
Terkait dugaan korupsi serta kepemilikan 230 hektare tanah dan rumah di pinggir selatan Jakarta, Panji menegaskan, bahwa semua itu tidak benar. Rumah dan tanah itu, menurutnya, milik Al-Zaytun bukan pribadi.
"Lah ini dana pendidikan bukan dapat korupsi, apa yang dikorupsi, wong APBN juga tidak masuk kecuali (dana) BOS. Terlalu kecil kalau mau korupsi dana BOS, 2,5 persen saja dari anggaran," kata Panji.
Transkrip lengkap
Saudara-saudara orang mandiri dan berdikari itu banyak rong-rongannya, saudara tahu? Pasti tahulah. Rekening kita di blokir. Jangan takut, pasti dikembalikan, mengapa? karena ini Negara Pancasila. Mungkin kalau Negara rampas -merampas (lalu) rampasannya dibagi-bagi, itu bisa jadi. Tapi ini Negara Pancasila mas, Indonesia Raya mas! Untuk mendidik ko di blokir? Pikiran yang sehat itu musti pelan-pelan , diomongkan oleh lembaga yang mestinya melindungi. Saudara jangan takut, syek bertanggung jawab, jangan pernah takut. Kalian bisa makan, syekh punya cara.
Apa caranya? Gampang. Seorang pendidik itu tidak harus arogan. Mas, ngono yo ngono neng ojo ngono. blokir ya blokir yo mbok ora sue-sue, buka toh mas, kalau tidak ngerti bahasa jawa, begitu ya begitu tapi jangan lama-lama, di sini menunggu. Katanya harus mendapat upah, lah guru kan harus diberikan bukan upah ustad, bukan upah ustadzah, honor, honor itu penghormatan. Saya tidak mau nanti ustadz-ustadzah ini lalu membuat petisi, tidak perlu, syekh saja. Diumumkan lagi, rekening Panji gumilang, tanahnya 230 hektar, karena itu pandangannya pandangan PNS, cara menggunakan uang begini.
Ini swasta, yang penting dana yang masuk bisa digunakan dan menguntungkan. Cara memprotek supaya tidak korupsi di kampus kita, begitulah caranya. Triliunan tapi tidak ada korupsi, kalau di PNS sana, bludak 8 sekian triliun katanya baru katanyakan? dikorupsi, kalau kita bikin kapal 8 tiliun itu waduh seluruh JTE diisi oleh kapal kita.
Lah ini dana pendidikan bukan dapat korupsi, siapa yang dikorupsi, wong APBN juga tidak masuk kecuali BOS. Terlalu kecil kalau mau korupsi dana bos, 2,5 persen saja dari anggaran. Apa dikuyo-kuyo dana pendidikan? Jangan mas, jangan dikuyo-kuyo dana pendidikan kuwalat nanti. Saudara tua ini malati kalau dikuyo-kuyo. Syekh kan lebih tua dari yang mengumumkan itu.
Syekh kan lebih tua dari yang mengumumkan itu, oh sekian, kaget saya itu. Kok rekening saya ratus-ratus ya, padahal satu pun saya tidak megang rekening, apalagi itu klik yang langsung keluar uang itu, ATM, sampai tidak kenal namanya juga. Orang tidak tahu, ada rumah di pinggir selatan Jakarta, rumah panji gumilang, sekian ribu meter, tidak tahu bahwa itu adalah rumah Al-Zaytun, karena mereka tidak tanya kemari, terus mengumbar omongan, maka sopo wonge kang kakean ngomong itu ada saja salahnya.