Pertempuran Tesla-BYD tak akan Sengit, India Tolak Rencana Investasi Rp 15 Triliun BYD
Alasan keamanan menjadi isu yang dibahas oleh pemerintah India.
REPUBLIKA.CO.ID,NEW DELHI -- India telah menolak proposal produsen mobil listrik (EV) China BYD Co untuk mendirikan pabrik senilai 1 miliar dolar AS atau Rp 15 triliun dengan kurs Rp 15.000 per dolar AS di India. Rencananya BYD akan menjalin kemitraan dengan Megha Engineering and Infrastructure Ltd yang berbasis di Hyderabad.
Kabar tersebut dilansir The Economic Times pada Sabtu (22/7/2023). Reuters tidak dapat memverifikasi isi laporan The Economic Times tersebut.
Departemen Perdagangan India, Departemen Promosi Industri dan Perdagangan Dalam Negeri (DPIIT) dalam laporan The Economic Times telah meminta pendapat dari departemen lain mengenai proposal investasi tersebut.
"Kekhawatiran keamanan sehubungan dengan investasi China di India menjadi pembicaraan serius selama musyawarah," kata laporan itu mengutip seorang pejabat India.
Sebelumnya, Reuters melaporkan bulan ini bahwa BYD telah mengajukan proposal investasi 1 miliar dolar AS untuk membangun mobil listrik dan baterai di India dalam kemitraan dengan perusahaan lokal.
“BYD dan Megha Engineering and Infrastructures yang berbasis di Hyderabad telah mengajukan proposal kepada regulator India untuk membentuk usaha patungan EV,” kata sejumlah sumber yang mengetahui rencana tersebut dan meminta untuk tidak disebutkan namanya kepada Reuters, Jumat (14/7/2023).
Proposal Investasi BYD di India itu tak pelak menabuh genderang perang dengan perusahaan mobil listrik asal Amerika Serikat Tesla setelah sebelumnya perebutan pasar mobil listrik kedua perusahaan tersebut terjadi di China dan berlanjut di Eropa. Dan kini akan terjadi di India karena Tesla beberapa waktu sebelumnya telah mengajukan proposal investasi untuk membangun pabrik Tesla di negara itu. Padahal BYD telah lebih dahulu masuk di India.
“Rencana jangka panjang BYD di India membangun jajaran lengkap mobil listrik merek BYD di India dari hatchback hingga model mewah,” kata salah satu dari tiga sumber tersebut.
Dengan ditolaknya rencana BYD bisa dipastikan pertempuran dalam memperebutkan pasar di India dengan Tesla tidak akan berjalan sengit. Apalagi rencana Tesla pun untuk masuk ke negara tersebut belum dapat lampu hijau dari Pemerintah India.