Tesla Percaya Banget Dukungan Pemerintah Malaysia, Tawaran Indonesia Pun Diabaikan
Fokus Tesla di Malaysia pengembangan industri EV regional.
REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Tesla secara resmi meluncurkan operasinya di Malaysia pada Kamis (20/7/2023). Tesla bergabung dengan produsen mobil listrik (EV) lain yang berkomitmen menanamkan modalnya di Malaysia meski Indonesia dan Thailand juga berlomba-lomba menarik investasi pembuat mobil listrik. Tapi, Indonesia tak menjadi pilihan Tesla.
Otoritas Pengembangan Investasi Malaysia (MIDA) telah menyetujui 58 proyek investasi EV dengan total 26,2 miliar ringgit (5,8 miliar dolar AS) dari 2018 hingga Maret 2023, meliputi perakitan kendaraan, pembuatan suku cadang, dan komponen pengisian daya. Negara ini memiliki hampir 1.000 stasiun pengisian dan berencana untuk membangun 10.000 di seluruh negeri pada tahun 2025.
Isabel Fan, direktur regional Tesla, mengatakan bahwa fokus perusahaan adalah agar Malaysia menjadi bagian dari pengembangan industri EV regional. Ia menambahkan bahwa salah satu alasan utama Tesla memilih negara tersebut untuk ekspansi adalah karena dukungan pemerintah saat ini dalam kebijakan berwawasan ke depan untuk sektor ini.
Fan menggembar-gemborkan kemampuan Tesla dalam pengisian super cepat dan mengatakan perusahaan melihat Malaysia siap untuk menambah infrastrukturnya yang sedang berkembang di Asia Pasifik di mana sudah memiliki sekitar 2.000 fasilitas semacam itu. "Malaysia akan sangat [bagian] dari perkembangan ini," katanya. Perusahaan meluncurkan stasiun pengisian super cepat dalam ruangan di pusat perbelanjaan lokal.
Tesla sedang melakukan penjualan online Model Y dan Model 3 di Malaysia dan akan membuka kantor pusat dan Tesla Experience and Service Center sebagai bagian dari inisiatif Global Leaders BEV (Battery Electric Vehicle) negara tersebut, yang diluncurkan oleh pemerintah pada bulan Maret.
Keduanya akan berlokasi di Cyberjaya, di negara industri Selangor, dekat Kuala Lumpur. Negara bagian ini juga merupakan rumah bagi beberapa pembuat mobil internasional dan pabrik perakitan yang dioperasikan oleh perusahaan seperti Toyota, Nissan, Honda, dan Volvo. Porche, BMW dan Mercedes-Benz juga memproduksi di dalam negeri.
Malaysia adalah rumah bagi industri otomotif terbesar ketiga di kawasan ini setelah Indonesia dan Thailand. Sektor tersebut menyumbang sekitar 4 persen, atau 40 miliar ringgit, terhadap produk domestik bruto negara itu pada tahun 2021.