Ciuman Gay The 1975, Iqbaal Ramadhan tak Mau Ngefans Lagi dengan Band Itu
Menurut Iqbaal Ramadhan, tindakan The 1975 sebuah perilaku menjijikkan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Musisi sekaligus aktor Iqbaal Ramadhan merupakan penggemar band 1975. Namun setelah grup tersebut membuat "keonaran" di acara musik Good Vibes Festival di Malaysia, Iqbaal menyatakan tidak akan lagi menjadi penggemar band asal Inggris itu.
Iqbaal merasa apa yang dilakukan The 1975 saat manggung di Malaysia adalah sebuah perilaku tidak hormat dan menjijikkan. Bagi Iqbaal, tidak ada satu alasan pun untuk membenarkan perilaku The 1975.
“Gak ada justifikasi apapun untuk semua aksi yang dilakukan. Both on stage and the post performance (baik di panggung dan setelah tampil),” ujar Iqbaal dalam cuitannya di akun Twitter miliknya.
Iqbal menyebut perilaku The 1975 ini sebagai tone-deaf yaitu orang yang tidak peka terhadap budaya dan norma sosial pada tempat yang didatangi. Iqbaal juga menyebut The 1975 berperilaku sangat tidak hormat dan menjijikan.
“Very tone-deaf, disrespectful, dan cringe mentok. Can't believe the day has come but officially no longer a fan,” kata Iqbaal mengakhiri cuitannya itu.
Penggemar Iqbaal pun ramai memberi komentar, dan ada satu komentar yang direspons Iqbaal. Komentar itu menyebut bahwa dirinya langsung teringat dengan Iqbaal ketika mendengar kasus The 1975 ini, karena dia tahu Iqbaal sangat mengidolakan band tersebut.
“Kek-nya semua tau ogut tadinya ngefans berat sama mereka. But the only right thing to do now is hold the band accountable and no longer support the band. Take this as you please. (Tapi satu-satunya hal yang benar untuk dilakukan sekarang adalah meminta pertanggungjawaban band dan tidak lagi mendukung band)," kata Iqbaal.
Komentar para penggemar Iqbaal ...
Beberapa penggemar Iqbaal pun sepakat dengan keputusannya. “Setuju Bal, egois banget pengen diterima sampai ngelakuin di negara yang culture-nya aja udah jelas berbeda, bikin kecewa. Sekalipun karyanya bagus kalau gini jadi males pada dukung, cancel aja,” ujar akun @elega***.
“Mereka gak mikir apa ya, culture di tiap negara itu beda-beda. Diterima di negaranya bukan berarti di negara lain hal-hal semacam itu bisa diterima. Padahal tinggal nyanyi nge-band sewajarnya aja gak usah melakukan hal yg neko-neko. Karyanya bagus-bagus tapi kalo attitude-nya buruk udah pasti banyak yg nge-cancel,” kata akun @revze***.
“Gila sih, bukan soal die ciuman ama laki aje sih. Gue yang bukan orang Malaysia aje sakit hati denger kata-katanya. Ngehina agama, begara. Gebl*k si tuh orang die yang dateng diundang, trus meng’hina’ Tuan Rumah yang mengundang, udeh tindakan paling bodoh,” kata akun @mantovaniser***.
“Honestly… performative activism banget tapi gak mau paham local culture… unstanning!” kata akun @gemini***.
“Plus ngeludahin penonton, ngelanjutin mabuk di atas panggung, ngancurin drone promotor, langsung pulang ke UK (bodo amat ama sisa tur). Emang kacaw ini perkumpulan hahaha,” kata akun @gjay***.
“Jika band/artis favorit anda mengklaim bahwa mereka adalah sekelompok aktivis, penting untuk mengevaluasi tindakan dan pesan mereka secara kritis, untuk memastikan bahwa mereka selaras dengan aktivisme asli dan bukan hanya strategi pemasaran,” kata akun @gins***.
Seperti diberitakan sebelumnya, The 1975 melakukan aksi brutal saat menggelar konser di Malaysia. Band tersebut mencaci maki pemerintahan Malaysia, meludah di panggung, meminum sebotol miras saat tampil, serta mencium rekan sesama jenisnya antara vokalis dan pemain bas.
Tidak merasa bersalah atas tindakannya itu, sang vokalis Matty Healy justru mengkritik penghentian festival musik Malaysia yang harusnya digelar tiga hari itu. Ia juga mengunggah foto peta Malaysia dan memberi topi hitam, menandakan ia tidak akan pernah lagi menginjakkan kaki ke Malaysia.
Selain itu, Matty juga mengunggah foto-foto kebersamaannya dengan sang bassist sejak awal band terbentuk. Seolah ia ingin mengklarifikasi bahwa ia dan rekannya itu hanyalah sebatas teman, bukan dua lelaki yang sedang menjalin cinta.
Tetapi semua yang diunggah Matty itu tidak mengubah apapun, dan ia tetap dianggap oleh semua orang sebagai sosok penyuka sesama jenis karena aksinya itu. Apalagi tidak ada permintaan maaf yang dilontarkannya, membuat penggemar yakin tak akan lagi mendengar musik mereka.