The Fed Diramal akan Naikan Suku Bunga Tiga Kali Lagi

Inflasi inti di Amerika Serikat (AS) masih cukup tinggi dibanding sebelum pandemi.

AP Photo/Andrew Harnik
The Federal Reserve
Rep: Rahayu Subekti Red: Lida Puspaningtyas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- The Fed diproyeksikan masih akan menaikan suku bunga pada pertemuan Juli 2023. Ekonom yang juga Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengungkapkan The Fed berpotensi akan menaikan suku bunga beberapa kali lagi.

“Proyeksi Fed rate meningkat dua sampai tiga kali lagi sampai akhir 2023,” kata Bhima kepada Republika, Senin (24/7/2023).

Dia menuturkan terdapat kemungkinan Fed rate kembali naik. Hal itu juga menyusul proyeksi core inflation di Amerika Serikat (AS) masih cukup tinggi dibanding sebelum pandemi Covid-19.

Bhima menilai, kebijakan moneter di AS masih akan agresif menaikan suku bunga. “Ini akan sebabkan tekanan kurs dan aliran modal asing portfolio di negara berkembang seperti Indonesia,” jelas Bhima.

Sebelumnya, Wall Street diproyeksikan pada pekan ini akan dihadapkan dengan reli saham AS. Hal itu dikarenakan The Fed diperkirakan akan menaikan suku bunga sebagainbagianndaeinsiklus pengetatan kebijakan moneter pada Juli 2023.

Dikutip dari Reuters, Senin (24/7/2023), investor secara luas mengantisipasi bank sentral akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) pada pertemuan 26 Juli 2023. Banyak juga yang berharap tanda-tanda bahwa pembuat kebijakan lebih percaya diri mengenai inflasi akan terus berkurang.

Hal itu diharapkan akan menghilangkan kebutuhan Fed untuk menaikkan biaya pinjaman lebih jauh. Selain itu juga dapat membantu menopang saham dalam beberapa pekan terakhir.

"Sebagian besar pasar masih didorong oleh makro dan inflasi. Apa yang Fed lakukan dan katakan pekan ini sangat penting," kata Kepala Investasi di Advisors Asset Management, Cliff Corsoz.

Baca Juga


BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler