Korut akan Gelar Parade Militer untuk Sambut Kedatangan Pejabat Rusia dan Cina
Pejabat Rusia dan Cina jadi delegasi asing pertama yang mengunjungi Korut sejak Covid
REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Setelah bertahun-tahun menutup pintu karena pandemi Covid-19, Korea Utara menjadi tuan rumah pertemuan delegasi senior Cina dan Rusia untuk memperingati 70 tahun Perang Korea. Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu dan anggota Politbiro Partai Komunis Cina, Li Hongzhong akan hadir dalam pertemuan tersebut.
Para pejabat Rusia dan Cina akan disambut dengan salah satu acara khas Korea Utara yaitu parade militer besar-besaran yang memamerkan persenjataan terbarunya. Analis mengatakan, parade militer itu kemungkinan akan memamerkan rudal berkemampuan nuklir Korea Utara.
Pejabat Rusia dan Cina menjadi delegasi asing pertama yang diketahui mengunjungi Korea Utara sejak pandemi Covid-19 dimulai. Pertemuan ini berlangsung ketika Pyongyang ingin memperdalam hubungannya dengan Beijing dan Moskow, serta menemukan titik temu dalam persaingan mereka dengan Washington dan Barat.
Foto yang dibagikan oleh Kementerian Pertahanan Rusia dan media Korea Utara menunjukkan Shoigu disambut oleh Menteri Pertahanan Korea Utara, Kang Sun-nam dan Duta Besar Rusia, Alexander Matsegora di bandara. Sementara barisan pasukan Korea Utara dan Rusia tampak berjejer.
Seorang profesor di Universitas Kajian Korea Utara di Seoul, Yang Moo-jin mengatakan, parade militer di Pyongyang kemungkinan akan melibatkan sebanyak 15.000 personel dan mungkin menampilkan desain baru senjata berkemampuan nuklir. Selama beberapa minggu terakhir, citra satelit komersial menunjukkan peserta parade militer yang sedang berlatih. Mereka berlatih di pusat kota Kim Il-sung Square, dengan formasi besar yang menunjukkan angka "70" dan slogan lainnya.
Di tempat latihan di luar Pyongyang, unit militer tampaknya berlatih berbaris di sekitar jalur persegi dengan kendaraan di belakang mereka. Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un memulai rangkaian peringatan 70 tahun Perang Korea dengan mengunjungi pemakaman tentara Cina yang bertempur dalam perang yang dikenal sebagai Perang Pembebasan Tanah Air.
Kim juga mengunjungi Pemakaman Martir Perang Pembebasan Tanah Air pada Senin (24/7/2023). KCNA melaporkan, Kim memuji tentara karena mengalahkan imperialisme Amerika Serikat (AS).
Cina sejauh ini telah menjadi mitra dagang terbesar Korea Utara. Ekspor Cina ke Korea Utara pada Juni tercatat delapan kali lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Namun Beijing menegaskan bahwa pihaknya secara ketat menerapkan sanksi PBB terhadap Korea Utara.
Rusia dan Cina telah menolak upaya Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa untuk menjatuhkan sanksi baru terhadap Korea Utara. Rusia dan Cina justru mendorong agar sanksi terhadap Korea Utara dilonggarkan untuk tujuan kemanusiaan, dan membujuk Pyongyang kembali ke pembicaraan denuklirisasi, yang gagal mencapai kesepakatan pada 2019.
"Jika Korea Utara juga mengirimkan delegasi tingkat tinggi ke China untuk Asian Games Hangzhou mendatang, itu berarti dimulainya kembali 'diplomasi ulang-alik' tingkat tinggi antara Korea Utara dan Cina sejak pandemi Covid-19," kata Dave Schmerler, seorang peneliti di James Martin Center for Studi Nonproliferasi (SSP).