Kebakaran Hutan di Yunani Mulai Mereda
Akibat kebakaran hutan, lebih dari 20 ribu turis asing dan warga terpaksa mengungsi.
REPUBLIKA.CO.ID, ATHENA -- Kebakaran hutan di berbagai penjuru di Yunani yang berkobar selama lebih dari satu pekan mulai mereda. Meski pemadam kebakaran masih berjibaku di sejumlah titik untuk menahan kebakaran yang telah menewaskan tiga orang dan menyebabkan ribuan turis mengungsi.
Pemadam kebakaran memadamkan api di Pulau Evia, dimana dua orang pilot tewas saat pesawat CL-215 yang membawa bom air jatuh ke sebuah bukit pada Selasa (25/7/2023) kemarin. Sementara peternak berusia 41 tahun yang dilaporkan hilang Ahd (23/7/2023) lalu ditemukan terbakar di dalam gubuknya yang terletak di tempat terpencil.
Lebih dari 20 ribu turis asing dan warga setempat terpaksa mengungsi dari hotel-hotel pinggir pantai dan rumah mereka di Pulau Rhodes akhir pekan lalu. Puluhan pemadam kebakaran mencoba untuk menahan sebaran api selama lebih dari satu pekan setelah api menyala.
"Kebakaran di seluruh Yunani sudah mereda tapi pemadam kebakaran masih beroperasi di berbagai titik," kata seorang pejabat pemadam kebakaran Yunani, Rabu (26/7/2023).
Pemerintah Yunani berusaha memperbaiki reputasi sebagai salah satu destinasi wisata. Perekonomian Yunani sangat tergantung pada pariwisata dan Rhodes, salah satu pulau terbesarnya, merupakan destinasi liburan terkenal di musim panas. Menarik sekitar 1,5 juta orang di bulan-bulan musim panas.
Pada Selasa kemarin sekitar 3.000 wisatawan meninggalkan Rhodes dengan pesawat. Sementara operator wisata membatalkan tur-tur berikutnya. Agensi perjalanan TUI membatalkan penerbangan ke Rhodes hingga Jumat (28/7/2023).
Menteri Pariwisata Yunani Olga Kefalogianni mengatakan kebakaran hanya berdampak pada sebagian kecil pulau. "Kami sudah menghubungi kamar dagang perhotelan dan kami ingin melihat bagaimana kami dapat menarik orang dengan voucher liburan kembali," katanya di stasiun televisi Open.
Pemerintah lokal mengatakan kebakaran pada Selasa malam di Pulau Corfu berhasil dipadamkan tanpa mengancam rumah-rumah. "Api muncul tiba-tiba, kami belum tidur selama tiga sampai empat hari untuk mengawasi insiden," kata wakil walikota di utara Corfu, Nikos Mouzakitis di stasiun televisi ERT.