Kelompok LGBTQ Fan Liverpool Kecewa, Jordan Henderson Pindah ke Liga Pro Saudi

Henderson tak lagi mengenakan ban kapten pelangi dan mengganti dengan hitam-putih.

AP/Rui Vieira
Klub Arab Saudi Al Ettifaq mendatangkan kapten Liverpool, Jordan Henderson, pada musim panas 2023 ini.
Rep: Rahmat Fajar Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, MERSEYSIDE -- Langkah Jordan Henderson bergabung dengan klub Arab Saudi, Al-Ettifaq, dinilai merusak reputasinya sebagai pendukung lesbian, gay, biseksual, transgender, dan queer (LGBTQ) oleh kelompok tersebut maupun orang-orang yang prokomunitas itu. Pasalnya, Henderson yang sebelumnya dinilai bersahabat dengan LGBTQ bergabung dengan klub di negara yang menganggap LGBTQ adalah tindakan menyimpang yang bisa dihukum mati.

Sekitar dua tahun sejak Henderson menulis dukungan terhadap kampanye Rainbow Laces dari Stonewall, dengan kepindahannya ke Arab Saudi, sikap masa lalu sang mantan kapten Liverpool itu terhadap komunitas LGBTQ dipertanyakan.

Pendukung the Reds, Keith Spooner, merasa kecewa dengan keputusan Henderson bergabung dengan Al-Ettifaq. Ia mengatakan mengerti jika secara pribadi alasan dia pindah ke Arab Saudi demi uang dan menit bermain.

“Tapi saya pikir sebagai advokat atau sekutu orang-orang yang LGBT, apakah itu dalam olahraga atau kehidupan, ada dampaknya. Atas tindakan Anda, dan keputusannya untuk pergi ke Arab Saudi dan bermain di sana jelas telah merusak reputasinya," kata Spooner kepada BBC Sport, Jumat (28/7/2023).

Pada Desember 2020, Spooner yang mengaku sebagai gay pada usia 17 tahun senang dengan dukungan Henderson atas kelompok LGBTQ. Dalam balasan terhadap komentar Spooner di Twitter, Henderson memberitahu bahwa kelompok tersebut tidak akan sendirian.

Baca Juga


Ban kapten warna pelangi diubah...



Tetapi Henderson kini tidak lagi menggunakan ban kapten pelangi seperti yang dikenakan di Liverpool. Di sebagian besar video promosi yang dirilis oleh Al-Ettifaq, klub mengubah warna ban kapten pelangi Henderson di Liverpool menjadi warna hitam putih.

"Apakah pesan itu merupakan nilai aktual yang benar-benar dipercayai Jordan? Apakah itu sesuatu yang diyakini klub sepak bola Liverpool? Atau apakah itu hanya latihan kotak centang?" kata Spooner.

Setelah kepergian Henderson, grup penggemar LGBTQ mendesak agar mantan kapten Liverpool itu tetap mempertahankan dukungannya terhadap komunitas tersebut yang memperjuangkan hak-haknya. Namun yang pasti kelompok tersebut menyatakan kepercayaan kepada sikap Henderson telah memudar seiring dengan merapatnya sang pemain ke Liga Pro Saudi yang dikenal sebagai negara Muslim.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler