Pengamat Ungkap Hal Penting dalam Proses Divestasi Vale Indonesia

Ini menjadi kesempatan yang baik untuk melakukan divestasi.

ANTARA FOTO/Jojon
Proses pembakaran bijih nikel (ilustrasi)
Red: Gilang Akbar Prambadi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat ekonomi dan energi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi menilai proses divestasi saham Vale Indonesia harus memberikan manfaat jika pemerintah berkomitmen menggunakan energi bersih dalam menjalankan operasional mengolah biji nikelnya. “Jadi (divestasi Vale Indonesia) ini kesempatan yang bagus untuk Indonesia,” ujarnya, seperti dinukil pada Sabtu (29/7/2023). 

Baca Juga


Fahmy juga mengingatkan, penerapan tatakelola perusahaan (corporate governance) yang baik harus menjadi faktor penting yang harus diperhatikan dalam merampungkan divestasi saham dari perusahaan nikel yang saat ini saham mayoritasnya dikuasai Vale Canada Limited dengan komposisi 43,79 persen. 

“Selain itu, divestasi Vale Indonesia ini akan dapat meningkatkan fiskal insentif yang baik,” katanya.

Sejauh ini Mining Industry Indonesia (Mind ID) masih terus berusaha mendapatkan mayoritas saham VI. Mind ID merupakan perwakilan pemerintah Indonesia, BUMN, yang menaungi industri pertambangan.

Berdasarkan laman informasi pemegang saham Vale, MIND ID saat ini hanya mengusai 20% saham Vale. Kepemilikan saham berikutnya diikuti oleh Sumitomo Metal Mining sebesar 15,03%, Vale Japan Limited 0,54%, dan sisanya publik 20,64%. Persoalan divestasi ini merupakan amanat Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 yang juga sudah disuarakan oleh DPR RI

Terkait dengan komitmen pasc divestasi, Fahmy berharap, MIND ID sebagai holding BUMN industri pertambangan harusnya dapat menjalankan komitmen dari pemerintahan Joko Widodo yang bertekad untuk melakukan transisi energi bersih di Indonesia. "Ini menjadi hal yang harus diperhatikan," ujarnya.

Sejauh ini, Presiden Jokowi telah mengapresiasi penerapan ESG yang telah dijalankan oleh Vale Indonesia. Apresiasi itu diberikan ketika meresmikan Taman Kehati Sawerigading Wallacea yang berada di pertambangan nikel yang dikelola oleh PT Vale, di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, akhir Maret lalu. 

“Ini akan saya perintahkan, segera saya perintahkan kepada seluruh perusahaan tambang di Indonesia mengopi/meniru apa yang telah dilakukan PT Vale,” kata Presiden sebagaimana dikutip Kantor Berita Antara

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif angkat suara soal progres divestasi Vale kepada MIND ID.

Arifin mengatakan bahwa saat ini sudah ada titik temu terkait besaran divestasi yang akan dialihkan Vale ke MIND ID. Seperti diketahui, keputusan terakhir divestasi Vale oleh BUMN MIND ID ini ditargetkan direalisasikan pada akhir Juli 2023 ini.

"Ya mereka berproses dan sejauh ini ada titik temu," tutur Arifin saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, kemarin. 

Adapun, Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso mengatakan, pihaknya masih melakukan negosiasi dengan Vale dan Sumitomo. 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler